NOSTALGIA SEPATU RODA DAN SEJARAHNYA
Pada Era 80-90 saya masih ingat dengan kenangan sebuah permainan yang mengasyikan. Yaitu permainan sepatu roda. Saking terkenalnya permainan sepatu roda ini sampai menjadi trend remaja pada saat itu. Bahkan cerpen dan novel pun mengetengahkan ikon sepatu roda, misalnya saja Novel 'Olga dan Sepatu roda'.
Pada artikel ini saya ingin mengenang kembali Nostalgia Sepatu roda dan sejarahnya. Dimana benda ini mempunyai kenangan tersendiri bagi mereka yang pernah mengalaminya.
Sejarah Sepatu Roda
Negeri Belanda adalah asal Olahraga Sepatu roda. diciptakan sekitar abad ke 17 oleh seorang penggemar ice skating. Dia ingin mengubah permainan ice skating menjadi permainan yang dapat bergerak di atas tanah atau jalan keras.
Seorang teknisi Belgia dan pembuat alat-alat musik, Joseph Marlin pada tahun 1963 mencoba berlari dengan peralatan ice skating yang dilengkapi dengan roda kecil dari besi, tapi tidak bias berkembang pada waktu itu karena ada larangan pemerintah Belanda bermain sepatu roda di jalan raya. Tahun 1863 sorang bernama James Leonard Plimton’s pencipta “rocking Skate yang kemudian ia patenkan menjadi sangat popular, ia kemudian dijuluki “Bapak Pencipta Sepatu Roda”.
Olahraga itu kemudian popular di Amerika, Inggris danAustria . Tahun 1876 terbentuk organisasi sepatu roda di Inggris yang bernama NSA (The National Skating Association). Tahun 1924 berdiri organisasi sepatu roda Internasional dengan nama Federasi Internationale de Roller Skating (FIRS). Sekarang sudah menyebar di 5 benua dengan 42 anggota federasi nasional.
Di Indonesia sepatu roda mulai masuk ketika masa penjajahan Belanda, kemudian diikuti oleh anak-anak orangIndonesia yang kebetulan orang tuanya bekerja pada Belanda. Tahun 1978 muncul perkumpulan sepatu roda yang diselenggarakan Ikatan Mahasiswa Djakarta (Imada), dan pada tanggal 7 Oktober 1979 terbentuk Pengda Perserosi DKI Jakarta. Pada tanggal 24 – 26 April 1981 dilaksanakan Munas Perserosi I, diikuti oleh 10 utusan Pengda Perserosi. Dan dalam Munas Perserosi I resmi terbentuk PB. Perserosi dengan 14 anggota Pengda yaitu Aceh, Sumut, Sumbar, Sumsel, Jabar, Jateng, Jatim, Kaltim, Sulsel, Sulut, Sulteng, Riau, Bengkulu, dan DKI Jakarta. Selanjutnya Olahraga ini terus berkembang sampai dengan sekarang. (sumber: KONI).
Pada artikel ini saya ingin mengenang kembali Nostalgia Sepatu roda dan sejarahnya. Dimana benda ini mempunyai kenangan tersendiri bagi mereka yang pernah mengalaminya.
Sejarah Sepatu Roda
Negeri Belanda adalah asal Olahraga Sepatu roda. diciptakan sekitar abad ke 17 oleh seorang penggemar ice skating. Dia ingin mengubah permainan ice skating menjadi permainan yang dapat bergerak di atas tanah atau jalan keras.
Seorang teknisi Belgia dan pembuat alat-alat musik, Joseph Marlin pada tahun 1963 mencoba berlari dengan peralatan ice skating yang dilengkapi dengan roda kecil dari besi, tapi tidak bias berkembang pada waktu itu karena ada larangan pemerintah Belanda bermain sepatu roda di jalan raya. Tahun 1863 sorang bernama James Leonard Plimton’s pencipta “rocking Skate yang kemudian ia patenkan menjadi sangat popular, ia kemudian dijuluki “Bapak Pencipta Sepatu Roda”.
Olahraga itu kemudian popular di Amerika, Inggris dan
Di Indonesia sepatu roda mulai masuk ketika masa penjajahan Belanda, kemudian diikuti oleh anak-anak orang
Nostalgia Sepatu Roda
Sepatu roda bertipe klasik (roda empat dan bertali), di era 80-90 begitu digemari. Anak-anak berkumpul di halaman mesjid ataupun pelataran sekolah. Beberapa anak berlomba bermain sepatu roda satu putaran. Pemain yang kalah diganti dan begitu seterusnya.
Pada Era 90 tipe klasik ini berubah dengan model 2 roda. Tapi tidak terlalu mengalami masa keemasan seperti sepatu roda beroda empat di era 80an. Oya pada masa itu juga olahraga skate board mulai digemari juga di tanah air.