RESENSI FINAL FANTASY VIII
Sekitar Tahun 1999 ada satu game RPG yang cerita dan permainannya sangat menarik bagi saya. Game ini keluaran Square Soft. Seperti biasa game RPG merupakan Role Playing games, dimana kita memainkan si tokoh utama dari awal sampai selesai. Game ini menarik karena Gameplay disusun secara apik, Sistem junction dengan Guardian Force (GF) dan juga limit break (jurus mematikan).
Resensi Final Fantasy VIII yang ingin saya ketengahkan adalah sisi ceritanya. Menceritakan tokoh Squall remaja yang tertutup dan pendiam dan perkembangan karakternya dalam cerita. Temanya adalah from zero to hero dan juga nuansa percintaan. Mau tau Resensi Cerita Final Fantasi VIII? silahkan baca lanjutan artikel ini.
Kisah Final Fantasy VIII dimulai Squall sedang berduel dengan Seifer pada sesi latihan di luar akademi militer bernama "Garden". Dua kadet saling melukai wajah musuhnya dan kembali ke Garden untuk perawatan. Sementara itu prajurit dari region Galbadia menyerang Dollet, memaksa Dollet untuk merekrut murid Balam Garden yaitu "SeeD"-pasukan pembunuh bayaran elit dari Garden - untuk membantu.
Seed menggunakan misi tersebut sebagai ujian lapangan untuk menentukan kelulusan kadet, dan dengan bantuan dari instruktornya, Quistis, Squall bergabung ujian pasukan SeeD bersama Zell dan Seifer. Di Dollet, Seifer meninggalkan timnya pada separuh perjalanan melewati misi, membuat Selphie menemani Squall dan Zell untuk beberapa waktu. Setelah misi, Seed menahan gerakan Galbadia; Squall, Zell, dan Selphie lulus menjadi status SeeD; dan Seifer di skors karena aksinya yang melawan perintah.
Singkatnya setelah kelulusan, Squall bertemu dengan Rinoa; yang penampilannya berseberangan dengan dirinya. Ditugaskan bersama dengan Zell dan Selphie untuk menolong The Forests Owl(pasukan anti-Galbadia), Squall belajar bahwa seorang penyihir bernama Edea mengendalikan kepentingan Galbadia. Dibawah perintah dari Galbadia Garden dan Balamb Garden, Squall dan teman-temannya bergabung dengan Rinoa, Quistis dan Irvine untuk menyerang Edea. Ketika menjalankan rencana tersebut, Squall dkk kalah dan gagal dalam misi. Squall dkk juga belajat bahwa Seifer telah meninggalkan Garden untuk menjadi kaki tangan dari Edea.
Murid dari Balamb Garden sedang bertarung dengan prajurit Galbadia.
Setelah itu, tim dibagi menjadi dua, keduanya dikendalikan oleh pemain dengan skenario terpisah. Grup Squall menghentikan konflik internal di Balamb Garden yang disebabkan oleh NORG pendukung finansial SeeD, sementara grup Selphie mempunyai misi untuk menghentikan misil yang akan menyerang Balamb dan Trabia Garden . Misil tersebut akhirnya diluncurkan memaksa Squall merubah Balamb Garden menjadi benteng bergerak untuk menghindari misil, meninggalkan fasilitas sementara dan berlabuh sementara pada dermaga di Fisherman' Horizon. Sementara Squall sedang berunding dengan mayor kota , Galbadia menyerang untuk mencari gadis bernama "Ellone", yang telah tinggal di Garden dulunya. Galbadia tidak mampu menemuka Ellone; sebenarnya ia kabur menuju Esthar, kota yang mempunyai teknologi super. Kemudian, Ellone mengirimkan Squall dkk, pada seri flashback(masa lalu) yang diset pada 17 tahun yang lalu. Cerita masa lalu ini berpusat pada Laguna dan dua kawannya, Kiros dan Ward. Selama flashback, Laguna berubah dari prajurit Galbadia menjadi pelindung solo dari desa kecil, dan pemimpin dari gerakan separatis melawan Sorceress Adel sampai menjadi presiden dari Esthar.
Sementara itu, Squall berhadapan dengan konflik personal yang diisikan oleh pengembang permainan,, seperti Kepala Sekolah Balamb Garden Cid menugaskan Squall sebagai pemimpin SeeD yang baru, dan intensitas cinta yang menguat dengan Rinoa. Selama penyelidikan pada reruntuha Trabia Garden, Squall dkk belajar mengenai kenangan bahwa Rinoa, Squall dan Seifer bersama-sama dibesarkan pada Orphanage yang dijalankan oleh Edea, kemudia mereka menderita amnesia karena efek samping dari penggunaan Guardian Force. Rahasia juga terungkap bahwa Cid dan Edea lah yang mendirikan Garden dan SeeD untuk menghancurkan penyihit jahat.. Setelah hal kejadian ini terungkap, pasukan penuh dari Balam Garden melawan tentara Galbadia, dipimpin oleh Squall dan Seifer pada sisi yang berbeda.
Setelah Balamb mengalahkan Galbadia, pemain akan belajar bahwa Edea mempunyai alat untuk penyihir terhebat disebut dengan "Ultimecia", yang tinggal di masa depan dan berkeinginan untuk mengabungkan waktu menjadi satu; untuk alasan itu ia menginginkan Ellone. Pertarungan dengan Edea memaksa Ultimecia memindahkan energi kekuatannya kepada Rinoa, membuat Edea bisa selamat, tetapi membuat Rinoa menjadi koma. Squall kemudian terobsesi untuk membangunkan Rinoa dengan meminta bantuan pada Dr. Odine, ilmuwan yang tinggal di Esthar.
Sementara Rinoa sedang dirawat di stasiun luar angkasa Esthar, Ultimecia menggunakan ia untuk melepaskan Penyihir Adel dari penjara di luar angkasa. Ultimecia memberi perintah pada Seifer untuk mengaktifkan fasilitas Esthar Lunatic Pandora, membuat hujan monster dari bulan yang akan mengirimkan peti penjara Penyihir Adel menuju planet. Setelah mendapatkan Adel sebagai tubuhnya, Ultimecia membuang Rinoa di luar angkasa. Squall menyelamatkannya dan kembali ke planet.
Setelah itu, delegasi dari Esthar mengisolasi Rinoa karena takut akan kemampuan sihirnya,membuat Squall menyelamatkannya. Laguna meminta maaf karena insiden tersebut dan mengumumkan rencana Dr. Odine untuk membiarkan Ultimecia menguasai tubuh Rinoa dan menggunakan kekuatan Ellone untuk menggabungkan waktu, yang akan bisa membuat Squall dkk, melawan Ultimecia di eranya..Untuk melakukan ini, tim Squall harus memasuki Lunatic Pandora, mengalahkan Seifer dan Adel, dan membuat Rinoa memilik kekuatan sihir dari Adel. Penggabungan waktu dimulai, membuay Squall dkk bisa menuju era Ultimecia dan mengalahkannya.
Dengan kekalahan Ultimecia, dunia kembali normal; Squall hampir tersesat dalam arus waktu ketika dia melihat kejadian asal permainan. Ketika Ultimecia yang sedang sekarat menjelajahi waktu ke masa lalu untuk memberikan kekuatannya pada Edea, Squall memberitahukan Edea mengenai konsep dari Garden dan SeeD yang akan ia buat.Setelah itu ia kembali ke arus waktu dimana ia terjebak sampai akhirnya diselamatkan oleh Rinoa. Pada akhir permainan, Squall mencium Rinoa pada selebrasi kemenangan SeeD.
Epilog:
Game ini memiliki kekuatan cerita yang menarik, background masa kecil dan masa lalu, romantisme dan juga nilai perjuangan tokoh-tokohnya untuk tidak menyerah pada takdir. Selain dari alur cerita, kekuatan musik pengiring dan soundtrack game ini ditata dengan apik.
Game ini merupakan kenangan indah masa muda saya dengan Playstation 1.. masa-masa menjadi gamer mania, selain game winning eleven tentunya :)