Tradisi Minum Air Hujan Di Garut Membuat Anak Jadi Pintar
Tradisi Minum Air Hujan - Sebuah kebiasaan dan tradisi banyak terdapat di tiap daerah di
Indonesia. Sebuah tradisi selain untuk dewasa ada juga tradisi yang
diperuntukan untuk anak-anak. Misalnya saja ada sebuah tradisi unik yang
dilakukan masyarakat Garut pada jaman dahulu dan mungkin juga masih dilakukan oleh sebagian masyarakat Garut Saat
ini. Sebuah tradisi unik yaitu tradisi minum air hujan Di Garut membuat anak
jadi pintar dan cepat paham akan pelajaran di sekolah ataupun di pesantren. Bagi
yang tidak tahu Garut, Garut adalah sebuah kota di Jawa Barat yang terkenal
dengan penganan dodolnya dan juga di kenal sebagai kota Intan dan juga terkenal dengan nama Swiss Van Java.
Tradisi Minum Air Hujan
Di Garut sana anak-anak kecil biasa diminumi air hujan yang dipercaya
dapat membuat anak-anak lebih pintar. Mitos ini ternyata sudah melegenda selama
ratusan tahun. Walaupun praktek ini sudah jarang dilakukan, namun masih ada
sebagian warga yang masih menggunakan terapi ini.
Filosofi Air Hujan
Dalam khasanah supranatural, air hujan ternyata memiliki beragam
manfaat, selain dapat memberikan kesuburan bagi tanah dimuka bumi, air hujan
ternyata juga bisa menjadi obat mujarab untuk digunakan sebagai media terapi
alternatif supranatural. Menurut sejarah, mitos meminum air hujan bagi
anak-anak berawal dari titah Embah Dalem Arif Muhammad yang merupakan salah
satu leluhur Garut yang hingga kini warisannya tetap dipatuhi oleh anak
keturunannya.
Asal Mula Tradisi Minum Air Hujan
Embah Dalem Arif merupakan tokoh yang membendung daerah aliran sungai
yang ada di Garut sehingga hingga kini di Garut banyak terdapat danau. Embah
Dalem Arif Muhammad berasal dari kerajaan Mataram di Jawa Timur. Mereka datang
ke kawasan Garut untuk menyerang VOC di Batavia sambil menyebarkan agama Islam.
Menurut ceritanya Embah Dalem Arif Muhammad suka memberi minum anak-anaknya
dengan air hujan yang bertujuan supaya anak-anaknya kelak tumbuh menjadi anak
yang pintar dan berguna bagi agama, bangsa, dan negara. Tradisi ini sampai
sekarang masih dilakukan oleh sebagian masyarakat, dan banyak yang sudah
membuktikan kebenarannya.
Tradisi minum air hujan bagi anak-anak ini ternyata tidak semudah yang
dibayangkan. Air hujan yang diminum harus terlebih dahulu melewati berbagai
syarat ritual. Yang digunakan adalah air hujan yang jatuh pertama kali pada
setiap turun hujan. Air hujan itu harus ditadahi langsung dari langit, bukan
air hujan yang terlebih dahulu jatuh menimpa genteng atau dedaunan. Air hujan
ditampung dengan menggunakan botol, bukan dengan gelas atau wadah lainnya.
Setelah botol penuh terisi air, langkah selanjutnya adalah dengan mendiamkannya
selama satu hari satu malam hingga kotoran mengendap, kemudian memantrai air
tersebut dengan jampi-jampi khusus yang diwariskan oleh Embah Dalem Arif
Muhammad. Jampi-jampi khusus ini hingga kini masih ada dalam bentuk tulisan
daun lontar dan disimpan di Museum Kabupaten Garut.
Setelah air hujan siap minum didapatkan, selanjutnya tinggal diminumkan
ke anak sebanyak tiga gelas, pada pagi, siang, dan sore hari. Tradisi yang
merupakan warisan dari Embah Dalem Arif Muhammad ini hingga kini masih tetap
dilestarikan oleh masyarakat Garut terutama yang tinggal dipedesaan.
Penutup :
Tapi ada satu pertanyaan yang mengganjal, dari segi kesehatan apakah tidak berbahaya minum air hujan langsung karena mungkin air hujan dulu dan jaman sekarang sangat jauh berbeda. Air hujan sekarang kadar asamnya cukup tinggi jangakan manusia besi saja bisa berkarat terkena air hujan. Tapi di masa lalu di saat air hujan masih murni dan polutan udara tidak seperti sekarang mungkin tradisi minum air hujan supaya anak lebih pintar ini masih layak kita lakukan sebagai suatu budaya unik suatu daerah.