Skip to main content

WARKOP DKI - GROUP LAWAK ERA 80-90

Era 80 dan 90 pasti mengenal grup lawak ini. Warkop DKI merupakan Group Lawak Era 80-90. Dulunya bernama Warkop Prambors, Ini adalah grup lawak yang dibentuk oleh Nanu (Nanu Mulyono),Rudy (Rudy Badil), Dono (Wahjoe Sardono), Kasino (Kasino Hadiwibowo) dan Indro (Indrodjojo Kusumonegoro). Nanu, Rudy, Dono dan Kasino adalah mahasiswa Universitas Indonesia (UI),Jakarta sedangkan Indro kuliah di Universitas Pancasila Jakarta. Mereka meraih kesuksesan lewat acara Obrolan Santai di Warung Kopi yang merupakan garapan dari Temmy Lesanpura, Kepala Bagian Programming RadioPrambors. Acara lawakan setiap Jumat malam antara pukul 20.30 hingga pukul 21.15, disiarkan oleh radio Prambors yang bermarkas di kawasan Mendut, Prambanan, Borobudur, alias Menteng Pinggir.
 Pada acara itu, Rudi Badil dalam obrolan sering berperan sebagai Mr. James dan Bang Cholil. Indro yang berasal dari Purbalingga berperan sebagai Mastowi (Tegal), Paijo (Purbalingga), Ubai (Ansori). Kasino yang asli Gombong perannya bermacam-macam: Mas Bei (Jawa), Acing/Acong (Tionghoa), Sanwani (Betawi) dan Buyung (Minang). Nanu yang asli Madiun sering berperan sebagai Poltak (Batak) sedangkan Dono sendiri hanya berperan sebagai Slamet (Jawa).


Sejarah Berdirinya Warkop
Ide awal obrolan Warkop Prambors berawal dari dedengkot radio Prambors, Temmy Lesanpura. Radio Prambors meminta Hariman Siregar, dedengkot mahasiswa UI untuk mengisi acara di Prambors. Hariman pun menunjuk Kasino dan Nanu, sang pelawak di kalangan kampus UI untuk mengisi acara ini. Ide ini pun segera didukung oleh Kasino, Nanu, dan Rudy Badil, lalu disusul oleh Dono dan Indro.
Rudy yang semula ikut Warkop saat masih siaran radio, tak berani ikut Warkop dalam melakukan lawakan panggung, Dono pun awalnya saat manggung beberapa menit pertama mojok dulu, karena malu. Setelah beberapa menit Dono mulai ikut berpartisipasi dan mulai kerasan, hingga akhirnya terus menggila hingga akhir durasi lawakan. Indro adalah anggota termuda, saat anggota Warkop lain sudah kuliah, Indro masih pelajar SMA.
        
Pertama kali Warkop muncul di pesta perpisahan (kalau sekarang prom nite) SMP IX yang diadakan di Hotel Indonesia. Semua personil gemetar, alias demam panggung, dan hasilnya hanya bisa dibilang lumayan saja, tidak terlalu sukses. Namun peristiwa di tahun 1976 itulah pertama kali Warkop menerima honor yang berupa uang transport sebesar Rp.20.000. Uang itu dirasakan para personil Warkop besar sekali. Selanjutnya mereka manggung di Tropicana dan ternyata hasilnya kembali lumayan.

Baru pada acara Terminal Musikal (asuhan Mus Mualim), grup Warkop Prambors baru benar-benar lahir sebagai bintang baru dalam dunia lawak Indonesia. Acara Terminal Musikal sendiri tak hanya melahirkan Warkop tetapi juga membantu memperkenalkan grup PSP (Pancaran Sinar Petromaks), yang bertetangga dengan Warkop. Sejak itulah honor mereka mulai meroket, sekitar Rp 1.000.000 per pertunjukan atau dibagi empat orang, setiap personil mendapat Rp 250.000.
Mereka juga jadi dikenal lewat nama Dono-Kasino-Indro atau DKI (pelesetan dari singkatan Daerah Khusus Ibukota). Ini karena sebelumnya Warkop Prambors harus mengirim royalti kepada Radio Prambors sebagai pemilik nama Prambors.



Kutipan Film - Kenangan
Berikut adalah kutipan dari film-film Warkop, yang sangat lucu.
Mana Tahaaan... (1979)

Adegan berseting ketika Slamet (Dono) dan Paijo (Indro) masuk kesebuah ruangan dirumah kost, bersama Sanwani (Kasino) dan Poltak (Nanu).
·   Poltak: Melihat tampang kao mirip dengan sebuah kendaraan !!
·   Slamet: "Memang banyak yang bilang...Wajah saya mirip dengan Mercy Tiger"
Gengsi Dong (1980)
·   Dono: "Sanwani Betawi gemblung!!!"
·   Kasino: "Muke apa bemo mas?"
·   Indro: "Ngaku tinggal di Menteng...Mentengnya mana saya juga gk tahu...Menteng Pulo kali situ kuburan."
GeEr - Gede Rasa (1980)
Adegan ketika Sanwani (Kasino) dan Slamet (Dono) siuman dari obat bius.
·   Kasino: "Setan tuh setan! Tau aja gua lari kemana...setan apa maling seprey?"
IQ Jongkok (1981)
Adegan ini ketika mereka telah meledakkan sebuah dinamit.
·   Indro: "Muka kamu pating pleyek kayak begitu yak?"
·   Dono: "Sama kamu juga"
Dongkrak Antik (1982)
·   Dono: "Plis luking-luking en abisin tuh duit! (Please have a look and spend your money)
·   Kasino: "Dasar monyet bau, muka gepeng, kadal buntung, kecoa tengik, babi ngepet, dinosaurus, brontosaurus, kirik..!!!"
Saya Suka Kamu Punya (1987)
Disebuah telepon umum Kasino sedang menelpon Yayuk sekretaris Gozal. Tiba-tiba seorang nenek menggetok-getokan kaca phone booth.
·   Kasino: Nenek-nenek mana ada yang canggih??!!
·   Boss : Ngerti-ngerti?? Ngerti apa kamu? (Dono)
·   Dono : Ngerti boss Insya Allah studio ini akan bangkrut!

Sekedar Nostalgia dan Memorabilia, mengenang Warkop DKI ..yuk kita nonton beberapa trailer/filmnya di Youtube, klik aja linknya dibawah ini. Selamat bernostalgia melihat kekonyolan Warkop DKI.. :)  

§         Warkop - Atas Boleh Bawah Boleh @ YouTube.com
(berbagai sumber & wikipedis.org) 

bila artikel ini menurut anda menarik dan anda ingin dikirim setiap artikel terbaru secara gratis dan otomatis, silahkan tulis email anda dibawah ini 
silahkan ketik email anda disini:


Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.