Skip to main content

Heboh Isu Gempa Jakarta 8,7 SR

Dalam tiga hari terakhir beredar Berita Heboh Isu Gempa Jakarta 8,7 SR. Beredarnya kabar Jakarta akan diguncang gempa 8,7 skala Richter ini beredar secara liar melalui pesan singkat (SMS) dan Blackberry Messenger. Apak kata pemerintah perihal Isu ini? Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana Alam Andi Arief hanya membantah pernah mengatakan Jakarta akan diguncang gempa besar. "Dalam beberapa kesempatan saya tidak pernah menyebut Jakarta akan gempa, tapi Jakarta dipengaruhi daerah sekitar," kata dia di kantornya, Rabu, 18 Mei 2011. Terus Bagaimana menurut Gubernur DKI Jakarta, Fauzy Bowo?
 
Menurut Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, meminta kepada masyarakat ibukota untuk tetap tenang dan tidak panik menanggapi berita soal gempa besar yang akan mengguncang Jakarta dengan kekuatan 8,7 skala richter.
"Saya minta masyarakat jangan panik dan gelisah. Isu gempa ini harus disikapi dengan bijaksana," ujar Fauzi di Balaikota DKI Jakarta, Rabu, 18 Mei 2011.
Menurut Fauzi Bowo, berdasarkan data-data akurat dan ilmiah terbaru yang disampaikan Tim Revisi Peta Gempa Nasional (RPGN), kota Jakarta dinilai relatif aman dari guncangan gempa.
 
Menurut Alam Andi Arif, potensi guncangan di Ibukota tetap ada. Itu berdasarkan hasil penelitian dan hanya bisa dibantah oleh hasil penelitian yang lain. "Tidak boleh oleh opini. Yang bisa mematahkan ini adalah hasil penelitian," kata Andi. "Selama tidak ada, saya kira kita harus mempercayainya dan ini kenyataan."
Dijelaskan dia, berdasarkan sejarah, Jakarta pernah diguncang gempa pada tahun 1699, 1752, 1722, 1757. Namun itu hanya berdasarkan literatur dan dokumen yang ada. Andi tidak berani memastikan, sebab, belum ada penelitian pendukung.

Soal pengaruh pusat gempa ke daerah sekitarnya, Andi mencontohkan lindu yang terjadi di Mexico City pada 1985. Kala itu ibukota negeri itu hancur akibat gempa 8,1 Skala Richter. Padahal, jarak antara Mexico City dengan pusat gempa relatif jauh, 379 kilometer.
Bandingkan dengan jarak antara Selat Sunda dengan Jakarta yang tidak sampai 200 kilometer. Apalagi, ada kesamaan antara Mexico City dengan Jakarta. "Struktur tanahnya sama, labil," kata dia. Terlebih lagi di Jakarta Utara yang merupakan tanah bekas reklamasi. "Gampang-gampanganan saja. Kalau 5,1 SR goyang, masa 8 koma tidak goyang," kata dia.

Bagaimanapun, antisipasi perlu dilakukan, apalagi Jakarta adalah kota utama di Indonesia. "Saya berharap, lebih baik kita ambil hikmahnya untuk persiapan mitigasi," kata Andi.
Ia menambahkan, tak ada salahnya menyiapkan diri seperti yang dilakukan Amerika Serikat dan Jepang, yang jauh-jauh hari memprediksi bakal terjadi gempa besar di negara mereka. "Beberapa dokumen-dokumen penting sudah di simpan di tempat-tempat tertentu, sebagai emergency plan," ujarnyaTiga hari terakhir beredar kabar Jakarta akan diguncang gempa 8,7 skala Richter. Kabar tersebut beredar liar melalui pesan singkat (SMS) dan Blackberry Messenger.

Berikut Merupakan pesan tertulis yang sudah tersebar luas itu:

Info BMKG: diperkirakan malam ini akan terjadi gempa berkekuatan 8,7 skala richter di Jakarta dan sekitarnya. Hindari daerah yg berdekatan dgn pantai, apabila terjadi guncangan yg cukup kuat nanti malam, segera keluar rumah, hindari gedung-gedung bertingkat, dan segera lari ke daerah datar (lapangan, jalanan) untuk menghindari kemungkinan terkena reruntuhan bangunan. Mari selamatkan teman-teman, saudara dan keluarga kita.

Memang Benar Informasi kemungkinan potensi gempa ini disampaikan Staf Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana, Andi Arief. Tapi yang disampaikan Andi adalah potensi gempa di Jakarta berdasarkan sejarah gempa yang pernah terjadi di ibukota.

Tapi analisis soal potensi itu dimanfaatkan orang tidak bertanggungjawab. Saat ini beredar pesan tertulis yang disampaikan secara berantai melalui Blackberry Messenger dan pesan pendek. Sontak, pesan yang beredar sejak Selasa sore, 17 Mei 2011 ini menimbulkan kekhawatiran.

Tidak diketahui dari mana asal-usul orang yang pertama kali mengirim pesan ini, namun pesan itu mengklaim mendapatkan informasi dari Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
sumber berita: vivanews
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.