Hugo Chavez Presiden Venezuela Mampu Menjual BBM Ke Rakyat Seharga Rp 207/liter
Indonesia krisis BBM? koq bisa??.. bukannya cadangan minyak kita berlimpah??.. mau tau alasannya karena banyak sumber minyak kita yang diolah oleh perusahaan asing dan setelah jadi kita malah beli/import dari mereka. Itulah Bodohnya. Mari kita belajar dari Hugo Chavez Presiden Venezuela mampu menjual BBM ke rakyatnya
seharga Rp 207/liter. Tepatnya dalam kurs dollar seharga US$ 0,023. Berbanding jauh dengan
Indonesia yang harga BBM subsidinya Rp 4.500 per liter. Kita ketahui alasannya di bawah ini.
Wakil Menteri ESDM Widjajono Partowidagdo menyatakan, Chavez
bisa menjual BBM sangat murah ke rakyatnya karena cadangan minyaknya mencapai
211,2 miliar barel. Sementara data terakhir, cadangan minyak di Indonesia hanya
4 miliar barel.
Hugo Chavez - Presiden Venezuela
"Pemerintahan Presiden Hugo Chavez tersebut menjual
bahan bakarnya Rp 207 per liter sejak 12/12/2010 lalu. Harga yang murah
tersebut dilatar belakangi dengan jumlah cadangan minyak terbukti pada 2010
mencapai 211,2 miliar barel," kata Widjajono dalam surat elektroniknya
yang dikutip detikFinance, Senin (9/4/2012).
Widjajono Pertowidagdo mendapatkan data tersebut dari Energy
Week Training & Capacity Building 2012 oleh International Energy Agency
(IEA).
Sebelumnya BP Migas menyatakan, dalam 12 tahun ke depan
cadangan minyak Indonesia bakal ludes alias habis. Saat ini ternyata jumlah
cadangan minyak tinggal 4 miliar barel.
Kepala Divisi Humas, Sekuriti, dan Formalitas, Badan
Pelaksana Kegiatan Hulu Migas (BP Migas) Gde Pradnyana mengatakan, cadangan
minyak defisit karena lebih banyak yang disedot ketimbang penemuan cadangan
baru.
"Di 2010, angka cadangan minyak kita itu 4,3 miliar
barel dan kita sedot tiap tahun 330 juta barel (900 ribu-1 juta barel per
hari). Maka di 2011 cadangan kita terbukti tinggal 4 miliar barel," ujar
Gde.
Sementara sepanjang 2011 kemarin, cadangan baru yang
berhasil ditambah hanya 215 juta barel. Jadi lebih banyak yang disedot
ketimbang yang ditemukan. Produksi minyak Indonesia terus turun tak ada
kenaikan, sehingga menjadikan Indonesia sebagai negara pengimpor tetap minyak.
Padahal Indonesia sempat mencatatkan menjadi negara OPEC pada era lalu.
Memang, jumlah cadangan tidak bisa dijadikan acuan karena
Turkmenistan menurut data IEA menjual BBM di harga US$ 0,19 per liter atau Rp
1.710 per liter sejak 13 September 2011, padahal negara tersebut hanya memiliki
cadangan minyak terbukti pada 2010 0,6 miliar barel.
"Saudi Arabia yang memiliki cadangan minyak terbukti
264,5 miliar barel menjual BBM ke rakyatnya Rp 1.170 per liter, ada pula
Bahrain Rp 1.890 per liter, Mesir hanya Rp 2.790 per liter, Iraq dengan harga
Rp 3.420 per liter, dan Kuwait Rp 2.016 per liter," kata Widjajono.
Namun, beberapa negara memang memiliki kebijakan menjual BBM
ke pada rakyatnya dengan mengikuti mekanisme pasar. Bahkan seperti Turki
menjual BBM dengan harga Rp 23.130 per liter sejak 9 Maret 2012, Italia dengan
harga Rp 22.050 per liter, Prancis Rp 20.520 per liter, Jerman Rp 19.800,
Denmark Rp 21.420, dan Amerika Serikat yang memiliki cadangan minyak terbukti
2010 sebesar 0,987 miliar barel menjual BBM-nya Rp 8.883 per liter.
"Sedangkan negara-negara di Asia seperti China yang
memiliki cadangan minyak 14,8 miliar barel menjual Rp 9.540, Hongkong Rp 19.890
per liter, India Rp 14.220 per liter, Malaysia yang memiliki 5,8 miliar barel
cadangan minyak terbukti menjual BBm Rp 5.490, Filipina Rp 11.880 per
liter," ungkap Widjajono.
Namun di negara Asia Tenggara yang dekat dengan Pulau
Kalimantan yakni Brunei Darussalam yang memiliki cadangan minyak 1,1 miliar
barel sejak 5 Juni 2008 menjual BBM ke rakyatnya Rp 3.510 per liter.
Yang jadi pertanyaannya adalah... benarkah bahwa cadangan minyak kita begitu sedikit???... Hal ini perlu investigasi lebih mendalam karena kita tidak harus langsung percaya pernyataan birokrat.
Bangsa ini akan berubah makmur dan maju bila pemerintahnya pro rakyat dan berjiwa nasionalisme dan negarawan sejati bukannya para oportunis semata.
Semoga masa depan kita menjadi lebih baik di masa yang akan datang. ... amien