Penampakan Unicorn Dalam Sejarah - Legenda Unicorn
Bagi penggemar film-film klasik pasti mengenal makhluk legendaris ini. Bahkan dalam film Harry Potter pernah dimunculkan legenda Kuda Unicorn ini. Apakah Legenda Unicorn ini hanya semata-mata mitologi semata ataukah ada faktanya dalam sejarah. Setelah ditelusuri dari beberapa sumber dan fakta ternyata penampakan Unicorn Dalam Sejarah - Legenda Unicorn ini ada kemungkinan benar adanya. Bagi anda yang tertarik dengan makhluk legendaris satu ini bisa ikut menelusuri dalam artikel ini.
Legenda Unicorn dalam sejarah
Dalam legenda modern yang muncul pada abad pertengahan,
Unicorn digambarkan sebagai makhluk berbentuk kuda dengan satu tanduk di
kepalanya.
Dalam versi yang lebih tradisional, makhluk ini digambarkan
memiliki kuku belah, janggut seperti kambing dan ekor seperti singa. Namun satu
hal yang sama dari deskripsi tradisional dan modern adalah keberadaan satu
tanduk di kepalanya.
Pertama kali makhluk ini dikenal adalah lewat
kebudayaan-kebudayaan kuno India. Pada stempel berusia 2.500 tahun yang
ditemukan di Mohenjo Daro dan Harappa, kita dapat melihat bentuk kuno dari
seekor Unicorn beserta inskripsi yang masih belum terpecahkan.
Mungkinkah ia pernah ada di dunia?
Ilmu pengetahuan modern mencatat kalau makhluk seperti itu
tidak pernah ada. Namun ada catatan-catatan masa lampau yang sepertinya
menunjukkan kalau makhluk misterius ini mungkin pernah hidup di beberapa bagian
dunia.
Hal ini diperkuat dengan fakta kalau informasi mengenai
Unicorn hampir tidak bisa kita temui di dalam mitologi Yunani. Para penulis
Yunani kuno yang pernah menyinggung mengenai makhluk ini seluruhnya beranggapan
kalau makhluk ini benar-benar ada, tepatnya di India. Ini mengkonfirmasikan penemuan
stempel Mohenjo Daro dan Harappa.
Penulis yang pertama kali menyinggung mengenai keberadaan
makhluk ini adalah Ctesias yang mendeskripsikan Unicorn sebagai keledai liar
dengan satu tanduk berwarna putih, merah dan hitam sepanjang 1,5 cubit.
Ctesias mendeskripsikan makhluk itu sebagai berikut:
"Unicorn
adalah makhluk asli India. Ukurannya sebesar keledai dengan kepala berwarna
ungu kemerahan. Tubuhnya berwarna putih, matanya berwarna biru dengan sebuah
tanduk muncul dari dahinya. Ujung tanduk itu berwarna merah terang, tengahnya
berwarna hitam dan putih di pangkalnya. Panjangnya kira-kira 18 inci"
Ctesias juga yang pertama kali melaporkan kalau tanduk
Unicorn bisa digunakan untuk menetralisir racun.
Penulis lain, Strabo, juga pernah menyinggung mengenai
keberadaan seekor kuda bertanduk di wilayah Caucasus.
Deskripsi yang lebih lengkap kemudian diberikan oleh
sejarawan Romawi, Pliny the elder. Mengenai Unicorn, Ia menulis:
"Makhluk yang
sangat ganas ini disebut Monoceros dan memiliki kepala seperti rusa, kaki
seperti gajah, dan ekor seperti babi hutan, sementara bagian tubuhnya yang lain
seperti kuda. Ia mengeluarkan suara rendah yang dalam dan memiliki satu tanduk
berwarna hitam yang keluar dari tengah dahinya dengan panjang kira-kira dua cubit."
Beberapa sejarawan mendebatkan deskripsi Pliny ini. Ada yang
beranggapan kalau ia hanya mendeskripsikan seekor badak dan bukan kuda
bertanduk. Namun badak sepertinya tidak "memiliki kepala seperti rusa dan
bagian tubuh yang lain seperti kuda".
Selain Pliny, Julius Ceaser juga pernah menyinggung mengenai
makhluk ini dengan deskripsi yang mirip dengan Pliny. Menurutnya:
"Kepalanya
seperti rusa, kakinya seperti gajah, tanduknya memiliki panjang sekitar 90 cm
dengan ekor menyerupai babi hutan."
Apakah mereka sedang membicarakan seekor badak?
Jika bukan, adakah catatan-catatan lain yang lebih modern
yang mengkonfirmasikan keberadaan makhluk ini?
Jawabannya: ada.
Laporan penampakan Unicorn
Pada tahun 1486, Berhanrd Von Breydenbach, seorang penatua
di katedral Mainz, menceritakan sebuah kisah menarik mengenai perjumpaan dengan
Unicorn. Ia menuangkannya dalam buku berjudul "Peregrinatio in Terram
Sanctam"atau "Perjalanan ke tanah suci".
Perjumpaan ini terjadi pada tahun 1483 ketika ia bersama
satu rombongan beranggotakan 150 orang pergi ke timur tengah untuk melakukan
ziarah rohani. Dalam perjalanan ini, mereka berangkat dari Venice menuju Jaffa,
lalu ke Ramala dengan karavan.
Dari situ mereka melanjutkan perjalanan ke Yerusalem dan
mengunjungi semua tempat-tempat suci disitu. Setelah itu rombongan pergi menuju
gurun Sinai dan mengunjungi biara Santa Catharina. Di tempat itu, salah seorang
peziarah bernama Felix Fabri bersama sekelompok orang yang sedang bersamanya
melihat seekor Unicorn sedang berdiri di atas bukit dekat kaki gunung Sinai.
Felix bersama rombongan mengamati makhluk ini dengan seksama untuk beberapa
lama. Penampakan ini terjadi pada tanggal 20 September 1483.
Pada tahun 1530, Ludovica de Bartema, seorang bangsawan
Italia yang melakukan perjalanan ke Mesir, Arab dan India juga bertemu dengan
makhluk misterius ini. Ketika hendak masuk ke Mekkah, ia menggunakan nama
samaran Mussulman supaya bisa membaur dengan rombongan karavan peziarah
lainnya. Di kota itu, Bartema mengaku melihat dua ekor Unicorn. Tubuh makhluk
itu berwarna kuning coklat.
Kepalanya seperti rusa dengan leher dan surai yang
panjang. Kakinya pendek dan memiliki kuku seperti kambing. Menurut penduduk
lokal, kedua hewan itu adalah pemberian dari raja Etiopia yang hendak dipersembahkan
kepada sultan Mekkah.
Kesaksian Bartema menunjukkan kalau pada masa itu, Unicorn
mungkin hidup di Etiopia atau Afrika. Ini ditegaskan dengan kesaksian lain dari
Don Juan Gabriel, seorang kolonel Portugis yang tinggal di Etiopia selama
beberapa tahun. Menurutnya, ia pernah melihat Unicorn di propinsi Damota.
Makhluk itu berukuran seperti kuda dan berwarna agak gelap. Beberapa orang
portugis lainnya yang tinggal di negara itu juga melaporkan pernah melihat
Unicorn sedang merumput di sebuah bukit di distrik Namna.
Pada abad yang lebih modern, laporan penampakan Unicorn
diceritakan oleh seorang naturalis Swedia bernama Dr.Sparrmann. Pada tahun
1772-1776, ia melakukan penelitian di Good Hope dan menulis dalam jurnalnya
mengenai seorang pria bernama Jacob Kock.
Kock yang saat itu melakukan perjalanan menuju Afrika bagian
selatan menemukan batu-batuan yang berukirkan Unicorn. Batu-batu ini ternyata
diukir oleh suku setempat yang bernama Hottentots. Berdasarkan wawancara Kock
dengan anggota suku tersebut, diketahui kalau Unicorn sesungguhnya telah
dikenal dengan baik diantara suku Hottentots. Warga suku tersebut mengatakan
kalau Unicorn memiliki bentuk seperti kuda dengan satu tanduk di kepalanya.
Makhluk ini juga bisa berlari dengan sangat cepat.
Kisah yang diceritakan Dr.Sparrmann kemudian mendapatkan
konfirmasi dari kisah lain yang diceritakan oleh Mr.Henry Cloete pada tahun
1792 kepada akademi ilmu pengetahuan Selandia Baru.
Mr.Cloete menceritakan mengenai pengalaman Gerrit Slinger,
salah seorang anggota suku Hottentots yang saat sedang berperang dengan suku
Bushmen, menjumpai sembilan Unicorn dan menembak salah satunya.
Menurut
Slinger:
"Makhluk itu
menyerupai seekor kuda dengan warna abu-abu terang. Di bawah rahangnya ada
garis putih. Ia juga memiliki satu tanduk yang tumbuh tepat di tengah
kepalanya. Kepala makhluk ini seperti kuda dan ukurannya pun kira-kira
sama."
Mr.Cloete juga menegaskan kalau hewan ini telah
dikonfirmasikan keberadaannya oleh suku Hottentots.
Menarik.
Walaupun mungkin tidak persis seperti gambaran yang kita
miliki di buku-buku fiksi, sepertinya makhluk bertanduk satu menyerupai kuda
benar-benar pernah ada di dunia!
Elasmotherium
Tentu saja sebagian peneliti akan tetap menolak
keberadaannya dan menganggap Unicorn hanya sebagai makhluk rekaan atau makhluk
mitologi seperti naga. Namun ada sebagian peneliti yang mencoba untuk melihat
dasar pembentukan kepercayaan mengenai Unicorn.
Walaupun diperkirakan telah punah jutaan tahun yang lalu,
anehnya, di beberapa suku purba di dunia ada legenda mengenai hewan besar
berambut yang berbentuk seperti sapi dengan satu tanduk besar di kepalanya.
Persis seperti Elasmotherium.
Elasmotherium |
Legenda-legenda suku ini dipercaya telah menjadi dasar
pembentukan legenda Unicorn modern.
Namun, apakah Elasmotherium terlihat memiliki tubuh seperti
kuda seperti deskripsi para penulis kuno? Sepertinya tidak.
Kalau begitu mungkinkah di luar sana masih ada hewan
misterius yang kita kenal dengan sebutan Unicorn?
Mereka percaya kalau Unicorn itu mungkin adalah makhluk yang
disebut Elasmotherium, seekor badak Eurasia yang sudah punah jutaan tahun yang
lalu.
sumber: xfile-enigma.blogspot.com, theourworld.com, wikipedia