Apakah Papua Akan Lepas Seperti Timor Timur?
Misteri Pergolakan Papua Di Indonesia - Apakah Papua Akan Lepas Seperti Timor Timur? - Pernahkan terpikir bahwa Negara Indonesia ini suatu saat
nanti akan semakin kecil jumlah propinsinya? Setelah Timur Timur alias Timor
Leste maka satu lagi Propinsi yang bergolak. Apakah Papua Akan
Lepas Seperti Timor Timur? Tidakkah ini sangat aneh dan ganjil terdengarnya?
Ada factor X apakah selain isu HAM dan lain sebagainya sebagai pemicunya.
Ingatkah sobat dengan PT.Freeport? Ingatkah dengan berapa besar nilai kekayaan
alam Papua? Inilah yang di incar dan menjadi kemungkinan penyebab Bergolaknya
Papua.
Indonesia Negeri yang besar di era Soekarno yang mulai
dikenal dengan kekayaan alamnya menjadi semakin “mandul” dan tak berdaya oleh
tuntutan pihak asing. Pemerintah kita bagaikan boneka. tak bisa apa-apa, ini
semua dimulai dan diawali pada zaman Orde Baru ! Dimana semua kekayaan alam
Indonesia dikuras habis akibat perjanjian-perjanjian yang “timpang” pada zaman
Indonesia untuk pertama kalinya menganut sistim kapitalis pada masa itu.
Setelah Soekarno digulingkan dan era keserakahan Orde Baru dimulai maka untuk kedepannya siapapun Presidennya, masih tetap
terpatri oleh perjanjian-perjanjian masa lalu tersebut. Hingga detik inipun,
masih banyak manusia-manusia Indonesia yang perlu “ditampar” karena masih
“tidur” dan takkan pernah menyadari akan hal ini.
Kasus di Libya hampir sama dengan kasus Timor Timur, dengan
alasan HAM, Demokrasi dan PBB akhirnya Timor Timur Lepas dari Indonesia.
Dibawah tekanan Australia, Amerika dan PBB atas nama HAM dan Demokrasi,
akhirnya pemerintah BJ Habibie saat itu tidak sanggup lagi menghadapi tekanan
politik yang bertubi-tubi dari para penjajah Kapitalis yang mengincar minyak di
celah Timor.
Begitu juga dengan Libya dan sejumlah negara di dunia
khususnya di Timur Tengah, dengan alasan HAM AS dan sekutunya menyerang
pemerintahan Khadafi padahal ujung2nya ingin menguasai minyak di Libya.
Menurut pengamat militer ibu Connie Rahakundini Bakrie,
skenario AS menyerang Libya dan Timur Tengah sudah dirancang dari awal. Karena
semua negara tersebut terdapat sumber minyak bumi yang besar. Bahkan Ibu Connie
menambahi kalau sasaran AS selanjutnya adalah Papua!!
Connie Rahakundini Bakri |
Pernyataan ibu Connie pada siaran tvOne Sabtu 26/3 2011
bukannya tanpa dasar. Kabar Papua menjadi target AS berikutnya sudah beredar di
kalangan intelejen. Sebuah sumber di lingkungan Departemen Luar Negeri
mengungkap adanya usaha intensif dari beberapa anggota kongres dari Partai
Demokrat Amerika kepada Organisasi Papua Merdeka (OPM) untuk membantu proses ke
arah kemerdekaan Papua secara bertahap.
Karena dengan tampilnya Presiden Barrack Obama di tahta
kepresidenan Gedung Putih, praktis politik luar negeri Amerika amat diwarnai
oleh haluan Partai Demokrat yang memang sangat mengedepankan soal hak-hak asasi
manusia.
Karena itu tidak heran jika Obama dan beberapa politisi
Demokrat yang punya agenda memerdekakan Papua lepas dari Indonesia, sepertinya
memang akan diberi angin.
Beberapa fakta lapangan mendukung informasi ini, sumber kami
di Departemen Luar Negeri tersebut.
Betapa tidak, dalam dua bulan terakhir ini, US House of
Representatives, telah mengagendakan agar DPR Amerika tersebut mengeluarkan
rancangan Foreign Relation Authorization Act (FRAA) yang secara spesifik memuat
referensi khusus mengenai Papua.
Kalau RUU ini lolos, berarti ada beberapa elemen strategis
di Washington yang memang berencana mendukung sebuah opsi untuk memerdekakan
Papua secara bertahap. Dan ini berarti, sarana dan perangkat yang akan
dimainkan Amerika dalam menggolkan opsi ini adalah, melalui operasi intelijen
yang bersifat tertutup dan memanfaatkan jaringan bawah tanah yang sudah dibina
CIA maupun intelijen Departemen Luar Negeri Amerika.
Karena itu, Departemen Luar Negeri RI haruslah siap dari
sekarang untuk mengantisipasi skenario baru Amerika dalam menciptakan aksi
destabilisasi di Papua. Berarti, Departemen Luar Negeri harus mulai menyadari
bahwa Amerika tidak akan lagi sekadar menyerukan berbagai elemen di TNI maupun
kepolisian untuk menghentikan adanya pelanggaran-pelanggaran HAM oleh aparat
keamanan.
Campur tangan Amerika dengan skenarionya berusaha agar Papua
lepas dari NKRI. Amerika tentu punya alasan agar Papua lepas dari Indonesia,
Papua adalah mutiara hitam dari timur, sebuah tanah yang kaya raya, dengan
kekayaan alam yang luar biasa banyaknya serta kandungan emas di bukit Freeport
yang melimpah membuat para Kapitalis penajajah serakah ngiler dibuatnya.
Padahal kalau kita tahu pembagian royalty Freeport Indonesia
hanya mendapat 1%, sedangkan asing mendapat 99%. sungguh lucu sodara-sodara..
"Masa tukang cangkul hasilnya jauh lebih banyak dari
yang punya tanah. Ini semua karena zaman Orde Baru"
Dimana pad saat itu semua kekayaan alam Indonesia mulai
dikuras habis akibat perjanjian-perjanjian yang “timpang” pada zaman Indonesia
menganut sistim kapitalis pada masa awal itu.” Semua ini akibat
perjanjian-perjanjian pertambangan pada masa lalu. Perjanjian pertambangan juga
tak mungkin hanya berlaku untuk beberapa tahun mendatang, namun bisa berlaku
selama puluhan tahun atau bahkan selama seabad kedepan!
Lalu, siapakah yang membuat semua perjanjian itu? Jelas
Presiden Indonesia. Siapakah presiden Indonesia pada masa lalu tersebut??
Andalah yang tahu, karena anda juga mempelajari sejarah presiden-presiden
bangsa ini bukan???
Alasan utama yang menjadi isu pemisahan Papua dari NKRI
adalah kemiskinan, pemerintah Indonesia yang tidak mampu mengentaskan
kemiskinan di Papua menyebabkan isu-isu sparatis berkembang. Kemiskinan Papua
adalah salah satu akibat dari sistem Kapitalisme yang diterpakan di Indonesia,
emas Papua yang seharusnya mampu memakmurkan rakyat Papua justru dirampok oleh
Freeport dan perusahaan asing milik Kapitalis Penjajah.
Anehnya, padahal penduduk Papua hanya sekitar 2 juta jiwa
saja dan dana APBD pertahunnya bernilai trilyunan rupiah!!
Melebihi kebanyakan
propinsi-propinsi lain di Indonesia. Lalu, kemana uang segitu banyaknya pergi?
Banyak yang menduga banya pejabat-pejabat di wilayah Papua sendiri yang
“mengambilnya”.
Ini terbukti dari minimnya sarana dan prasarana yang nyata
untuk rakyat Papua disana, seperti puskesmas, stok sembako, dan sejenisnya yang
tetap langka. juga minimnya jembatan penghubung, pengaspalan jalan dan masih
banyak lainnya.
Isu-isu HAM dan Demokrasilah yang sedang dikembangkan oleh
Amerika Serikat agar Papua bisa lepas dari NKRI, dengan isu ini diharpakan akan
terjadi referendum bagi tanah Papua. Yang selanjutnya mengantarkan Papua ke
arah pemisahan diri dari NKRI.
Karena itu Admin himbau kepada warga indonesia, lupakanlah
masalah perbedaan suku, agama, ras.. mari kita bersatu. Waspadai bersama
gerakan ormas yang menjurus pada anarkis. waspadai ormas yang berdalih ingin
memperjuangkan Papua.
Berhati-hatilah karena intelejen asing sudah ada di sekitar
kita. Mari kita sama-sama jaga kedaulatan RI supaya tidak sampai terpecah
belah. Ini bukan negeri dongeng dan berita ini bukan sekedar omong kosong.
Waspadalah dengan gerakan-gerakan dari luar sana yang
menginginkan Papua lepas dari NKRI dan mencanangkan gerakan New World Order
diseluruh penjuru bumi.
ditulis ulang dari sumber tulisan: indocropcircles.wordpress.com