`BERANDAL’ THE RAID 2: FULL ACTION 150 MENIT
Penasaran dengan kelanjutan Film The Raid karya Gareth
Evans? Film dengan judul `Berandal’ The Raid 2: Full Action 150 Menit menawarkan cerita yang seru dan lebih luas dibanding yang pertama. Mau tau
resensi Film The Raid 2: Berandal? Kisahnya
dimulai dua jam setelah film pertama berakhir. Setelah Rama (Iko Uwais) keluar
dari gedung apartemen kumuh yang menjadi neraka bagi kesatuannya. Dengan susah
payah dan terluka, Rama membopong satu orang temannya yang selamat menemui
Bunawar (Cok Simbara), polisi bersih yang akan membantu membongkar skandal di
kesatuannya, sekaligus menghindarkannya dari bahaya yang lebih besar.
Hal pertama yang disampaikan Bunawar pada Rama adalah siapa,
dan seberapa besar masalah yang akan mereka hadapi. Satu-satunya jalan untuk
menyelesaikannya, Rama harus masuk ke dalam organisasi kriminal. Caranya, ia
harus rela dipenjara agar bisa dekat dengan Uco (Arifin Putra), anak dari bos
mafia Bangun (Tio Pakusadewo).
Bangun merupakan petinggi dari salah satu organisasi
kriminal terbesar yang menguasai kota. Organisasi lainnya yang berkuasa adalah
keluarga dari Jepang, Goto (Endo Kenichi). Mereka sudah 10 tahun menjalankan
bisnisnya di wilayah masing-masing tanpa ada pertumpahan darah.
Akhirnya muncul Bejo (Alex Abbad) dengan segala tipu
muslihatnya. Gangster muda dengan pembawaan tenang itu menjadi ancaman besar
bagi keluarga Bangun dan Goto.
Gareth Evans membuktikan ucapannya untuk membuat cerita
dengan skala yang lebih besar dari pertama. Banyak karakter baru yang muncul
dibangun dengan latar belakang kuat dan dirajut dengan manis ke dalam cerita.
Ada Hammer Girl (Julie Estelle) dan Baseball Batman (Very
Tri Yulisman), dua bersaudara yang bekerja pada Bejo sebagai pembunuh.
Menyaksikan aksi mereka, mungkin Anda dan sebagian besar penonton lain akan
takjub dengan totalitas Julie Estelle dalam tiap adegan pertarungan.
Dengan koreografi yang tepat dari Iko dan Yayan Ruhiyan,
serta pemilihan angle kamera yang baik dari Matt Flannery dan Dimas Imam
Subhono, Julie benar-benar terlihat seperti seniman bela diri pemegang sabuk
hitam. Simak juga adegan kejar-kejaran mobil Oka Antara, dan betapa menariknya melihat
Matt dan Dimas dalam menggunakan teknik perpindahan kamera di satu adegan
panjang yang menggunakan tiga operator di posisi berbeda sambil mobil berjalan
Kembali bicara soal pembunuh, ada petarung nyentrik bernama
Prakoso (Yayan Ruhiyan) yang menjadi orang setia dari keluarga Bangun. Tapi
suguhan adegan pertarungan paling dahsyat akan ditunjukkan Iko Uwais bersama
Cecep A. Rahman yang berperan sebagai pembunuh andalan Bejo dengan latar di
dapur.
Raut wajahnya dingin, sorot matanya tajam. Karakter Cecep
tidak pernah berbicara, selain sedikit tersenyum sebelum melibas sasarannya.
Jika Prakoso bisa bertahan dan melawan 20 orang sekaligus, maka karakter Cecep
bisa menghabisi orang seperti Prakoso hanya dalam waktu satu menit. Musik yang
digarap Fajar Yuskemal, Aria Prayogi dan Joseph Trapanese semakin membuat
adrenaline penonton berpacu menyaksikan pertumpahan darah yang indah.
Arifin Putra yang mendapat peran antagonis juga tampil
sangat baik. Ia mampu membawakan karakter anak bos yang penuh ambisi besar
sebagai pembuktian bahwa dirinya mampu menjadi pemimpin. Arifin mampu bersinar
tanpa harus berkelahi dengan jurus-jurus silat.
Mungkin terlalu banyak hal menarik dan patut untuk
diceritakan, namun kata-kata tidak akan pernah cukup. Jadi, pergilah ke bioskop
dan rasakan 150 menit sensasi full action di tingkat yang lebih tinggi. Jangan
lupa, tinggalkan anak Anda di rumah!