Skip to main content

Misteri Pembuatan Keris Pusaka Jawa Dari Bahan Meteor Oleh Mpu-mpu Terdahulu

Keris bagi masyarakat Jawa memiliki arti dan nilai tersendiri yang tinggi dalam budaya dan keyakinan masyarakat jawa. Keris merupakan pusaka yang dipandang dan diperlakukan sebagai simbol dan juga status bagi pemiliknya. Sudah banyak diketahui baik melalui penelitian dan kisah-kisah mitos bahwa banyak keris pusaka yang memili tuah dan keramat yang sakti dan selain itu juga diketahui memiliki bahan yang misterius yang konon terbuat dari meteor. Inilah menariknya bagaimana misteri pembuatan keris pusaka Jawa Dari bahan meteor oleh Mpu-mpu terdahulu dibuat? Darimana mereka mendapatkan bahan batu meteor tersebut? Berapa lama Mpu membuat keris pusaka tanah Jawa itu ? Bagaimana keris tersebut memiliki tuah dan kesaktiannya? mari kita simak ulasannya di bawah ini.

Misteri Pembuatan Keris Pusaka Jawa Dari Bahan Meteor Oleh Mpu-mpu Terdahulu

Hampir setiap keluarga ningrat Jawa, dapat dipastikan mempunyai keris pusaka keluarga turun temurun dan memiliki keampuhan dan kesaktian yang khas atau keistimewaan khusus dalam dapur, ricikan, maupun katiyasan atau sabda doanya. Terlebih keris pusaka bagi raja-raja di tanah Jawa. Bahkan Soekarno dikabarkan pernah memiliki Keris pusaka legendaris yang memiliki kekuatan yang sangat sakti. Coba baca artikel sebelumnya Misteri legenda pusaka tersakti tanah Jawa Milik Soekarno.

Ada beberapa keris pusaka milik raja-raja di tanah Jawa yang sangat dikenal oleh masyarakat diantaranya Keris Mpu Gandring.

Keris ini adalah salah satu pusaka yang terkenal dalam riwayat berdirinya Kerajaan Singasari.
Pusaka ini terkenal karena kutukannya yang memakan korban dari kalangan keluarga Raja Singasari termasuk pendiri dan pemakainya, Ken Arok.

Berdasarkan satu legenda keris ini dibuat seorang pandai besi yang dikenal sangat sakti yang bernama Mpu Gandring, atas pesanan Ken Arok.

Dalam satu cerita disebutkan kalau keris tersebut dibuat dalam waktu beberapa bulan sementara di kisah lainnya dikatakan keris tersebut dibuat dalam satu hari. Namun konon Mpu Gandring melakukan tirakat, puasa dan upacara khusus sebelum memilih bahan untuk membuat keris tersebut agar keris tersebut bertuah.

Mpu Gandring memilih batu meteor sebagai bahan untuk kerisnya sehingga memiliki aura yang tinggi. Setelah, keris terbentuk, Mpu Gandring mencelupkan keris (yang masih panas) tersebut ke dalam bisa ular.

Setelah selesai menjadi keris dengan bentuk dan wujud yang sempurna dan memiliki kemampuan supranatural Mpu Gandring lalu ingin menyelesaikan pekerjaannya dengan membuat sarung keris tersebut.

Namun belum lagi sarung tersebut selesai dibuat, Ken Arok telah datang untuk mengambilnya. Dan selanjutnya tentu sahabat pembaca mengetahui bagaimana kelanjutannya tragedi Keris Mpu Gandring tersebut. Selain Mpu Gandring banyak sekali Mpu lain yang sanggup membuat Keris Pusaka sakti lainnya.

Bahan Keris Pusaka Dari Titanium Dalam Meteor

Para empu di Jawa sejak abad 12-13 diyakini telah menggunakan meteor sebagai bahan pembuat keris, tombak, dan pedang. Bahan Meteor dipilih para para empu keris dikarenakan di dalam meteor mengandung unsur titanium atau bahan lainnya yang langka.

Keris Pusaka nagasasra - keris tanah jawa

Bahan Keris Menurut Para Ahli Fisika Nuklir

Menurut Kanjeng Benny Hatmantoro, senior perkerisan dari Forum Bawa Rasa Tosan Aji Soedjatmoko Surakarta, tiga orang sarjana fisika nuklir Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) Yogyakarta yakni Haryono Arumbinang MSc, Dr Sudyartomo Suntono dan Dr Budi Santoso mengadakan penelitian tentang kandungan logam pada pusaka Jawa. Penelitian dilakukan dengan metode dan peralatan mutakhir.

Dari penelitian tersebut bahan meteor dalam hal ini titanium yang paling banyak adalah keris-keris di era Mataram Sultan Agung sekitar abad ke-16.

Benny menjelaskan, penelitian lain yang dilakukan oleh Prof Dr Ir Mardjono Siswosuwarno yang juga dosen Materialis Engineering (Teknik Material) Institut Teknologi Bandung cukup menguatkan bahan baku keris khususnya di era Majapahit dan Mataram Sultan Agung adalah banyak menggunakan bahan meteor.

Bagaimana Mpu Tanah Jawa Mendapatkan Bahan Meteor?

Pertanyaan besarnya adalah dari mana para empu-empu mendapatkan meteor sebagai bahan material keris, tombak dan pedang. "Para empu jaman dulu suka melekan (tirakatan) dan banyak melihat langit, di saat ada batu meteor jatuh maka mereka memburunya pencarian melalui metode penyelarasan dengan alam/ transformasi alam. Metode meditasi atau lelaku bagi para empu di Jawa adalah suatu metode konvensional untuk mendeteksi dan memilih logam," ujar Benny.

Lelaku dan pembuatan keris pusaka Jawa

Menurut dia, langkah itu dilakukan karena mereka meyakini selain memiliki kandungan yang hebat, bahan dari langit tersebut memiliki kekuatan alam yang luar biasa.

Sebagai pakar keris, beberapa kenalan Benny banyak yang melakukan uji coba pembuatan keris kamardikan (keris baru) dengan uji coba meteor yang dibeli dari daerah Nantan Thailand. "Teman- teman saat ini juga melakukan penelitian dan membuat langsung dari bahan-bahan meteor untuk digunakan sebagai bahan pembuatan pusaka. Sebab saat ini banyak meteor yang diperjualbelikan meski harganya lumayan mahal," tambahnya.

Benny menjelaskan empu Keris di Jawa zaman dahulu memiliki kelebihan sudah bisa memilih dan serta menentukan 19 jenis logam terbaik sebagai bahan untuk dibuat keris dan 17 jenis besi yang kurang baik sebagai bahan membuat keris.

Para empu diyakini tidak sulit mencari batu meteor mengingat Jawa tercatat sering kejatuhan meteor. Dalam Catalogue of Meteorites dijelaskan, pernah jatuh meteorit Jatipengilon di Alastoewa, Madiun pada 19 Maret 1884. Berat meteor Jatipengilon mencapai 166 kg. Saat jatuh, meteor Jatipengilon melesak tiga meter ke dalam bumi.

Dari data Javier de la Torre, cofounder Vizzuality dan CartoDB, didapat peta intensitas jatuhnya meteor di bumi. Dari peta tersebut terlihat Pulau Jawa kerap menjadi lokasi jatuhnya meteor.

Kekuatan Gaib (Non-Fisik) Keris Pusaka Jawa

Keris merupakan sebuah benda pusaka yang telah diakui memiliki kekuatan tertentu. Kekuatan fisik dan kekuatan non-fisik. Kekuatan fisiknya dari ketajaman dan kekuatan besinya sedangkan non fisiknya dari kekuatan gaib yang terkandiung didalamnya.

Kekuatan fisik dari sebuah keris yaitu mampu menahan beban tekan, tekuk (bending), beban kejut, beban impak dan beban puntir. Kekuatan fisik ini diperoleh karena sebuah keris diciptakan dari material pilihan dan mengaplikasikan perlakuan pemanasan (heat treatment) yang baik.


Bentuk material pilihan adalah material penyusun benda pusaka ini mayoritas berasal dari benda angkasa luar yang jatuh ke permukaan bumi yang disebut dengan meteor.

Mengapa nenek moyang kita dahulu dalam membuat sebuah keris dipilih dari bahan meteor?

Telah kita ketahui bersama bahwa meteor adalah benda langit baik itu bintang, planet maupun satelit yang jatuh ke permukaan bumi yang dalam proses perjalanannya mengalami gesekan antara body benda langit dengan udara yang ada disekitarnya.

Semakin lama waktu yang dibutuhkan meteor untuk menuju ke bumi akan semakin bertambah kecepatannya, karena kecepatan jatuh meteor berbanding lurus dengan gaya gravitasi bumi.

Akibat kecepatan yang sangat tinggi ini mengakibatkan gaya gesek antara permukaan meteor dengan udara sekitar mengalami peningkatan juga. Sedangkan efek dari kedua benda yang mengalami gesekan adalah timbulnya kenaikan temperatur yang sebanding dengan besar gaya gesek yang diterimanya.

Gaya gesek antara permukaan meteor dengan udara sekitar sangat tinggi sehingga permukaan meteor akan terbakar dengan temperatur yang semakin meningkat.
Maka sangatlah tepat sekali apabila benda langit ini dipergunakan sebagai material dasar untuk membuat sebuah benda pusaka berupa keris.

Kekuatan dari sebuah keris tidak hanya berasal dari kekuatan fisik saja namun ada kekuatan non-fisik yang memperkuat kekuatan fisik dari sebuah keris. Kekuatan fisik dari sebuah keris berasal dari kekuatan material penyusun keris tersebut. Sedangkan kekuatan non-fisik dari sebuah keris tidaklah benar kalau penyebabnya adalah material penyusun benda pusaka meskipun berasal dari langit sekalipun. Akan tetapi lebih dimungkinkan adanya mahluk gaib yang bersarang di dakam pusaka keris tersebut.

Kekuatan Gaib Yang Terkandung Dalam Keris Pusaka Tanah Jawa

Mahluk gaib (dikenal dengan nama jin) tersebut berada pada dimensi imajiner sehingga bagi orang-orang tertentu (yang dapat memasuki dimensi imajiner) dapat melihatnya.

Mahluk inilah yang mempengaruhi kekuatan sebuah keris yang tidak bergantung pada jenis material yang diaplikasikan. Dengan kekuatan tersebut maka sebuah keris mampu untuk mempengaruhi emosional si pemilik/pemegang keris tersebut, seperti menjadi lebih pemberani.

Kekuatan non-fisik sebuah keris dapat juga berupa keris dapat bergetar sendiri apabila ada seorang atau hewan buas yang siap untuk menikam pemegang keris pusaka tersebut. Maka setiap keris yang diyakini memiliki kekuatan non-fisik pasti dilakukan ritual-ritual khusus terutama setiap Bulan Suro.

Ritual-ritual tersebut merupakan salah satu komunikasi antara keris pusaka dan mahluk berdimensi imajiner dengan perantara pemilik keris.

Sehingga dengan dilakukannya ritual tersebut sebenarnya akan menambah kekuatan non-fisik sebuah benda pusaka berupa keris tersebut. Saking terkenal kesaktian dan keampuhannya Keris termasuk kedalam salah satu Legenda Senjata Legendaris dengan kekuatan magis di dunia.

Cara Pembuatan Keris Pusaka Jawa

Senjata paling awal dikenal oleh masyarakat Bangsa Indonesia terutama Jawa setelah bambu runcing adalah keris. Keris merupakan sebuah senjata tajam yang terbuat dari bahan paduan (alloy) logam pilihan dari jenis tertentu yang menyimpan sejuta nilai histories yang tinggi.

Melihat sejarah Bangsa Indonesia bahwa keris terbukti mampu mengalahkan senjata api (senjata modern waktu itu). Ini merupakan satu bukti bahwa sebuah keris memiliki kekuatan yang tidak dapat diremehkan begitu saja. Kalau masih ada yang beranggapan bahwa senjata keris merupakan senjata masa lampau yang sangat lemah kekuatannya itu merupakan persepsi yang tidak benar.

Senjata tajam sekarang seperti pedang, tombak, pisau, golok, dan banyak lagi tidaklah sama dengan keris dalam hal kekuatan dan keampuhannya. Perbedaannya sangat jauh sekali, mulai dari bahan dasarnya sampai dengan proses pembuatannya. Hal ini disebabkan karena pemilihan bahan (material), proses pembuatan dan perlakuan (heat treatment) yang jauh berbeda.

Penelitian tentang kekuatan sebuah keris sudah banyak dilakukan yang menunjukkan adanya keunikan pada struktur mikronya. Dan inilah yang ternyata menjadikan kekuatan sebuah keris sangat luar biasa. Kekuatan dari senjata tajam berupa keris ini adalah mampu menahan beban tekan yang tinggi, beban puntir yang tinggi, beban tekuk (bending) yang tinggi, beban momen yang tinggi.
Dengan kata lain sebuah keris ternyata mampu untuk menahan dari semua jenis pembebanan.
Senjata tajam sekarang apakah ada yang sudah dapat memenuhi semua pembebanan tersebut diatas?

Senjata tajam sekarang belum ada yang mampu membandingi atau melebihi kekuatan keris pusaka.
Ini merupakan suatu pertanyaan besar mengapa senjata sekarang belum mampu menyamai atau bahkan melebihi kekuatan senjata keris. Inilah kenapa banyak orang takjub dengan keahlian dan kesaktian para mpu terdahulu , secara keilmuan ini dapat dikatakan sebagai kecanggihan peninggalan teknologi kuno di Indonesia.

Rahasia Keris Pusaka terletak pada proses pembuatannya.

Sebenarnya material dasar dari keris juga sangat menentukan kekuatan dari keris tersebut.
Namun proses pembuatan juga sangat berpengaruh terhadap kekuatan sebuah keris bahkan lebih signifikan dari pada material dasarnya.

Pada beberapa penelitian yang sudah dilakukan menunjukkan hasil bahwa cara membuat keris menurut empu zaman dahulu yaitu dengan cara bahan baku pembuat keris dari bentuk batangan dipipihkan terlebih dahulu, lalu dilipat-lipat seperti halnya melipat selembar kertas.
Semakin banyak menggunakann lipatan maka kekuatan sebuah keris akan semakin tinggi.
Jadi semakin tinggi kekuatan sebuah keris berarti dibutuhkan lebih banyak lipatan.

Proses pembuatan lipatan sebanding dengan waktu (lama pembuatan).

Semakin banyak lipatan otomatis akan memakan banyak waktu untuk mengerjakannya.
Makanya pada zaman dahulu oleh seorang empu dalam pembuatan sebuah keris saja dapat memakan waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun yang disesuaikan dengan kekuatan sebuah senjata keris yang ingin diciptakan.

Wilah bilah keris dalam budaya jawa

Proses pembuatan sebuah keris secara garis besar adalah sebagai berikut: dari material dasar berupa logam dengan berbagai paduan seperti baja dan juga bahan meteor dipanasi sampai suhu austenisasi. Penentuan suhu austenisai ini sangat tergantung pada kandungan Carbon yang terdapat pada material dasar tersebut.

Setelah mencapai suhu austenisasi bahan keris dipipihkan dengan cara dipukul berkali-kali sampai permukaannya tipis dan datar. Lalu bahan tersebut dilipat menjadi dua bagian dan dipipihkan sampai tipis dan datar lagi dengan cara dipanaskan terlebih dahulu. Proses ini dilakukan berulang-ulang sebanyak mungkin tergantung seberapa kuat keris yang ingin diciptakan.

Semakin banyak jumlah lipatan yang dilakukan maka kekuatan sebuah keris akan semakin baik.
Dengan menggunakan metode lipatan-lipatan tersebut ternyata menjadikan sebuah keris akan mampu menahan pembebanan dari semua jenis pembebanan yang tidak dimiliki oleh senjata tajam masa kini.

Apabila dibandingkan dengan senjata tajam masa kini, keris yang di buat oleh empu zaman dahulu jauh lebih tinggi dalam hal kekuatan dan keampuhannya.

Rahasia Proses Pembuatan Keris (Versi Empu Zaman Dahulu)

Keris merupakan sebuah senjata tajam yang terbuat dari paduan (alloy) logam pilihan jenis tertentu yang menyimpan sejuta nilai histories yang tinggi. Melihat sejarah Bangsa Indonesia bahwa keris terbukti mampu mengalahkan senjata api (senjata modern waktu itu). Ini merupakan satu bukti bahwa sebuah keris memiliki kekuatan yang tidak dapat diremehkan begitu saja. Kalau masih ada yang beranggapan bahwa senjata keris merupakan senjata masa lampau yang sangat lemah kekuatannya itu merupakan persepsi yang tidak benar.

Senjata tajam sekarang seperti pedang, tombak, pisau, golok, dan banyak lagi tidaklah sama dengan keris dalam hal kekuatan dan keampuhannya. Perbedaannya sangat jauh sekali, mulai dari komposisi kimia yang terkandung sampai dengan struktur mikro penyusunnya. Hal ini disebabkan karena pemilihan material, proses pembuatan dan perlakuan (heat treatment) yang jauh berbeda.

Penelitian tentang kekuatan sebuah keris sudah banyak dilakukan yang menunjukkan adanya keunikan dalam struktur mikro. Dan inilah yang ternyata menjadikan kekuatan sebuah keris sangat luar biasa. Kekuatan dari senjata tajam berupa keris ini adalah mampu menahan beban tekan yang tinggi, beban puntir yang tinggi, beban tekuk (bending) yang tinggi, beban momen yang tinggi. Dengan kata lain sebuah keris ternyata mampu untuk menahan dari semua jenis pembebanan.

Senjata tajam sekarang apakah ada yang sudah dapat memenuhi semua pembebanan tersebut diatas? Senjata tajam sekarang belum ada yang mampu membandingi atau melebihi kekuatan keris pusaka. Ini merupakan suatu pertanyaan besar mengapa senjata sekarang belum mampu menyamai atau bahkan melebihi kekuatan senjata keris.

Rahasianya terletak pada proses pembuatannya. Sebenarnya material dasar dari keris juga sangat menentukan kekuatan dari keris tersebut. Namun proses pembuatan juga sangat berpengaruh terhadap kekuatan sebuah keris bahkan lebih signifikan dari pada material dasarnya.

Pada beberapa penelitian yang sudah dilakukan menunjukkan hasil bahwa cara membuat keris menurut empu zaman dahulu yaitu dengan cara bahan baku pembuat keris dari bentuk batangan dipipihkan terlebih dahulu, lalu dilipat-lipat seperti halnya melipat selembar kertas. Semakin banyak menggunakann lipatan maka kekuatan sebuah keris akan semakin tinggi. Jadi semakin tinggi kekuatan sebuah keris berarti dibutuhkan lebih banyak lipatan.

Proses pembuatan lipatan sebanding dengan waktu (lama pembuatan). Semakin banyak lipatan otomatis akan memakan banyak waktu untuk mengerjakannya. Makanya pada zaman dahulu dalam pembuatan sebuah keris saja dapat memakan waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun yang disesuaikan dengan kekuatan sebuah senjata keris yang ingin diciptakan.

Proses pembuatan sebuah keris secara garis besar adalah sebagai berikut:
Dari material dasar berupa logam dengan berbagai paduan seperti baja dan juga bahan meteor dipanasi sampai suhu austenisasi. Penentuan suhu austenisai ini sangat tergantung pada kandungan Carbon yang terdapat pada material dasar tersebut.

Fenomena misteri pembuatan keris sakti pusaka tanah jawa

Setelah mencapai suhu austenisasi bahan keris dipipihkan dengan cara dipukul berkali-kali sampai permukaannya tipis dan datar. Lalu bahan tersebut dilipat menjadi dua bagian dan dipipihkan sampai tipis dan datar lagi dengan cara dipanaskan terlebih dahulu. Proses ini dilakukan berulang-ulang sebanyak mungkin tergantung seberapa kuat keris yang ingin diciptakan. Semakin banyak jumlah lipatan yang dilakukan maka kekuatan sebuah keris akan semakin baik.

Dengan menggunakan metode lipatan-lipatan tersebutlah yang ternyata menjadikan sebuah keris akan mampu menahan pembebanan dari semua jenis pembebanan yang tidak dimiliki oleh senjata tajam masa kini. Selain keris mpu-mpu terdahulu juga ada yang membuat pedang pusaka yang sakti misalnya saja mpu sakti yang bernma Ki Luwuk yang menciptakan pedang Luwuk yang terkenal di jaman kerajaan Blambangan dan Majapahit.


Demikianlah ulasan lengkap mengenai misteri pembuatan keris pusaka tanah jawa dan juga cara pembuatan keris tanah jawa olen mpu-mpu terdahulu. Selain itu juga menguak fenomena keampuhan keris pusaka tanah jawa dari sisi kekuatan gaib dan kekuatan fisiknya. Semoga tulisan ini bermanfaat dan menambah wawasan bagi sahabat pembaca fenomenamisteri.com.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.