Arti Psikotest Test Pauli Menjumlah Angka Dalam Kolom Vertikal
Mungkin anda sering mengikuti test saat test dan wawancara pekerjaan. Selain psikotest dalam bentuk menggambar ada juga psikotest lain yang cukup melelahkan yaitu psikotest Test Pauli. Test Pauli lebih dikenal dengan test psikotest hitung koran dimana anda akan diberi selembar besar bolak balik berisi angka-angka dalam bentuk kolom vertikal ke bawah dan tugas anda adlah menjumlah angka tersebut ke bawah terus menerus sampai habis. Melelahkan bukan? Sebenarnya apa maksud dan arti psikotest Test Pauli menjumlah angka dalam kolom vertikal ke bawah tersebut? Adakah analisa yang menyimpulkan arti tertentu dari hasil penghitungan dua angka menurun terus menerus tersebut? Untuk menambah wawasan kita alangkah lebih baiknya kita mengetahui kesimpulan dari hasil pesikotes tersebut.
Sebelumnya juga telah dijelaskan pada artikel sebelumnya mengenai arti gambar pohon saat psikotest yang menunjukan kepribadian dan kematangan karakter orang yang sedang diuji. Test Pauli dan test gambar tersebut biasa dilakukan sebuah perusahaan dan instansi untuk mengetahui kualitas dan potensi dari si pelamar dan melihat kinerja,etos kerja dan karakter si pelamar. Tes Pauli sebenarnya merupakan perbaikan dan penyempurnaan dari tes kraepelin yang disusun oleh Emil Kraepelin. adapun disebut dengan tes koran,karena biasanya soal yan diberikan berupa lembaran mirip koran (dobel folio).
Test pauli atau tes hitung koran adalah tes psikotes yang terdiri dari susunan angka dengan bentuk lajur-lajur. Caranya adalah menjumlahkan dua angka yang berdekatan dengan waktu tertentu pada setiap kolom, lalu menuliskan jawabannya tepat di sebelahnya. Adapun tujuan tes pauli ini adalah :
Semakin banyak kesalahan yang anda buat, menunjukkan anda orang yang tidak teliti, tidak cermat, tidak hati-hati dan kurang memiliki daya tahan yang cukup terhadap stres atau tekanan pekerjaan. Dalam tes ini, sebenarnya kita hanya diminta untuk mengerjakan hitungan sederhana. Yaitu menjumlahkan deretan angka-angka. Namun yang menjadi masalah adalah jumlah deretan angka yang diberikan sangat banyak. Yaitu sebesar lembaran koran. Test Pauli / kraepelin" ini menuntut konsentrasi, ketelitian, stabilitas emosi dan daya tahan yang prima dan daya tahan terhadap bikin stress.
pada contoh gambar diatas ,angka yang berwarna merah adalah jawaban penjumlahan dari dua bilangan yang berdekatan ( yang di atas dan di bawahnya ) dan hanya ditulis digit terakhirnya saja. misalkan dari contoh di atas ; 4 + 5 = 9,maka cukup ditulis angka 9, dan dibawahnya 5 + 8 = 13 , maka cukup ditulis 3 ( digit terakhir nya saja ) dan seterusnya.
Demikianlah ulasan mengenai arti psikotest Test Pauli menjumlah angka dalam kolom Vertikal atau dikenal dengan test hitung koran. Hasil akhir akan menunjukan grafik 3 jenis hasil. PertamaSemakin lama semakin menurun. Grafik pengerjaan setiap pull stop stabil alias cenderung garis rata atau hasil ketinga makin lama makin menaik grafik hasil penjumlahannya. Tipe kesatu adalah tipe starter atau akselerator, kedua stabil sedangkan ketiga adalah tipe Tipe pekerja keras dan semakin lama semakin baik kerjanya. Ketiga hasil tersebut akan dianalisa dan dipilih mana yang lebih cocok sesuai dengan posisi lamaran yang sedang dibutuhkan.
Sebelumnya juga telah dijelaskan pada artikel sebelumnya mengenai arti gambar pohon saat psikotest yang menunjukan kepribadian dan kematangan karakter orang yang sedang diuji. Test Pauli dan test gambar tersebut biasa dilakukan sebuah perusahaan dan instansi untuk mengetahui kualitas dan potensi dari si pelamar dan melihat kinerja,etos kerja dan karakter si pelamar. Tes Pauli sebenarnya merupakan perbaikan dan penyempurnaan dari tes kraepelin yang disusun oleh Emil Kraepelin. adapun disebut dengan tes koran,karena biasanya soal yan diberikan berupa lembaran mirip koran (dobel folio).
Penjelasan Mengenai Test Pauli Atau Test Hitung Koran
Test pauli atau tes hitung koran adalah tes psikotes yang terdiri dari susunan angka dengan bentuk lajur-lajur. Caranya adalah menjumlahkan dua angka yang berdekatan dengan waktu tertentu pada setiap kolom, lalu menuliskan jawabannya tepat di sebelahnya. Adapun tujuan tes pauli ini adalah :
- Menilai sikap terhadap ketahanan kerja dan tekanan kerja
- Menilai ketelitian dan konsistensi pada waktu melaksanakn tugas
- Mengukur kecepatan waktu (kerja) dalam mengerjakan sebuah pekerjaan.
Semakin banyak kesalahan yang anda buat, menunjukkan anda orang yang tidak teliti, tidak cermat, tidak hati-hati dan kurang memiliki daya tahan yang cukup terhadap stres atau tekanan pekerjaan. Dalam tes ini, sebenarnya kita hanya diminta untuk mengerjakan hitungan sederhana. Yaitu menjumlahkan deretan angka-angka. Namun yang menjadi masalah adalah jumlah deretan angka yang diberikan sangat banyak. Yaitu sebesar lembaran koran. Test Pauli / kraepelin" ini menuntut konsentrasi, ketelitian, stabilitas emosi dan daya tahan yang prima dan daya tahan terhadap bikin stress.
Cara Mengerjakan Test pauli adalah sebagai berikut :
Penjelasan gambar Hitungan :
saat akan mengerjakan dengarlah baik-baik arahan dari pengawas ujian, jangan berbicara pada teman serekan anda pada saat pengawas memberi arahan. karena biasanya tes pauli apakah hanya digit terakhir saja yang ditulis atau ada juga yang menulis dua digit.pada contoh gambar diatas ,angka yang berwarna merah adalah jawaban penjumlahan dari dua bilangan yang berdekatan ( yang di atas dan di bawahnya ) dan hanya ditulis digit terakhirnya saja. misalkan dari contoh di atas ; 4 + 5 = 9,maka cukup ditulis angka 9, dan dibawahnya 5 + 8 = 13 , maka cukup ditulis 3 ( digit terakhir nya saja ) dan seterusnya.
Peraturan Dan Ketentuan Pengerjaan Tes Pauli :
- penjumlahan dua angka berdekatan terus menerus dari atas ke bawah.
- Biasanya yang ditulis hanya angka satuan
- Pada batas waktu tertentu dibubuhkan tanda coret di bawah hasil penjumlahan.
- Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan tes pauli ini adalah 60 menit dengan kurun waktu per tiga menit.
- Jika salah dibetulkan dengan cara mencoret angka/hasil yang salah,lalu menulis angka yang benar di samping angka yang salah.
- Jika satu lajur terlewat , tidak perlu dihiraukan ,lanjutkan pada lajur berikutnya. alasannya agar tidak mengacaukan pencatatan.
- konsentrasi pada lembar jawaban anda sendiri.
- cermat dan teliti
- jaga konstitensi Dan Tidak terburu nafsu
- Persiapkan alat tulis berupa pulpen atau pensil biasa yang terbukti lancar digunakan. Sediakan cadangannya. Jangan memakai pensil mekanik. Tes ini sangat terikat dengan waktu. Pensil mekanik membutuhkan reload/pengisian ulang ketika ujung granitnya habis. Mekanisme ini membutuhkan waktu sekitar 0.5-1 detik. Seandainya Anda melakukan reload dalam 10 lajur berarti Anda kehilangan waktu 5-10 detik.
- Pada soal tes Pauli yang sebenarnya, jumlah angka yang diberikan sangat banyak, yaitu sebesar lembar koran. Sehingga tes Pauli ini sering disebut dengan Tes Koran. Silakan anda berlatih mengerjakan soal psikotes jenis ini untuk memberikan pengalaman pada diri anda sendiri. Sehingga nantinya anda dapat mengerjakan soal yang sesungguhnya dengan kondisi mental dan fisik yang lebih matang.
- Usahakan jumlah angka yang dijumlahkan di masing-masing kolom stabil. Grafik yang terbentuk akan lebih baik dibandingkan jika Anda memaksakan diri menjumlah seluruh kolom di awal tes, namun sangat kewalahan di pertengahan, hingga akhir tes. Kendalikan diri untuk menghemat tenaga sampai lajur selesai mengingat lajur angka mencapai 45. Jika tes dilakukan secara komputerisasi, Anda tidak bisa mengetahui berapa lajur yang masih akan dijumlahkan. Maka lebih baik Anda berkonsentrasi dan menyimpan tenaga hingga tes benar-benar selesai.
- Buatlah patokan penjumlahan yang benar-benar sesuai dengan kemampuan Anda. Jangan memaksakan diri untuk menggarap per deret hingga selesai di ujung atas, apalagi di deret 1 (pertama). Anda akan merasa sangat terburu buru dan keletihan dilajur berikutnya. Tapi,usahakan mematok lebih dari 11 perhitungan dan teruslah stabil mencapainya pada seluruh lajur.
- Jangan melakukan kecurangan terhadap waktu maupun hasil penjumlahan. Hal ini akan merugikan Anda sendiri karena justru akan menghabiskan waktu sekian detik untuk memutuskan. Anda pasti membuang waktu untuk berpikir jumlah berikutnya. Hasilnya akan membuat grafik penjumlahan Anda tidak alami.
- Hal mendasar untuk menyelesaikan keseluruhan tes Kraeplien/Pauli dengan baik adalah konsentrasi. Terkadang Anda akan merasa blank pada pertengahan tes. Namun Anda harus kembali fokus pada penjumlahan berikutnya. Ingat! Lebih baik tidak mengingat hasil penjumlahan sebelumnya. Kalaupun Anda akan mengubahnya, Anda harus cermat mengatur waktu supaya grafik pengerjaan tidak terpengaruh.
- Kondisi fisik sangat berpengaruh. Usahakan tidak begadang dan perut terisi dahulu sebelum berangkat tes karena model tes ini sangat menyedot energi.
Contoh Analisa hasil Penghitungan Test pauli |