Daniel Suelo Mampu Hidup Tanpa Uang Selama 12 Tahun
Sadarkah kita bahwa sebenarnya kita telah menjadi korban sistem kapitalis dunia? Bahwa kita tergantung pada uang, dinilai dan dihargai karena uang? Seorang wargaga negara Amerika menyadari ini dan membuat keputusan ekstrem dalam hidupnya. Inilah kisah Daniel Suelo mampu hidup tanpa uang selama 12 tahun. Bagaimana dia menjalani hidupnya? Idealisme apakah yang membunya mengambil keputusan membuang hasrat kapitalisme dalam dirinya? Ikuti kisah menariknya dalam artikel berikut ini.
Kala itu dunia baru memasuki abad millenium. Tepatnya di
tahun 2000, terjadi krisis ekonomi di Amerika Serikat. Daniel Suelo (lahir
tahun 1961) melihat kekalutan yang melanda di lingkungan sekitarnya.
Siapa yang bisa hidup tanpa uang? Tak heran, banyak orang
yang mendadak depresi akibat kesulitan yang melanda Amerika.
Namun, Suelo tiba-tiba mengambil keputusan ajaib. Ia
meninggalkan uang terakhirnya, US $ 30 dalam kotak telepon umum. Lalu berjalan
menuju padang gurun Moab di Utah.
Dalam benaknya hanya ada satu tekad: hidup mengembara tanpa
uang sepeser pun. Kawan-kawannya yang mengetahui niat Suelo menganggapnya sudah
gila.
Berbeda dengan pikiran Suelo saat itu. Menurutnya, dunia
kapitalis ini membuat masyarakatnya bersifat konsumerisme. Sehingga di zaman
modern ini, dunia kita dipenuhi oleh orang-orang yang tamak dan serakah.
Suelo sendiri mengatakan bahwa sebenarnya gaya hidup
masyarakat Amerika sudah menjadi gaya hidup yang konsumerisme. Dan jika semua
orang hidup dengan gaya hidup seperti itu, maka dunia akan benar – benar
runtuh. Pemikiran seperti itulah membuatnya memutuskan untuk meninggalkan
duniawi.
Pengembaraannya di padang gurun Moab, akhirnya membawa Suelo
ke sebuah gua di tepi tebing di Taman Nasional Arches, Utah. Ia kemudian
membangun rumahnya di dalam gua yang berdimensi 200 m x 50 m itu.
Di dalam gua tersebut, Suelo membuat tempat tidur dari batu,
berburu, mengais makanan, minum dari mata air, dan mandi di sungai.
Daniel Suelo cave |
Setiap pendaki yang singgah disambut untuk tinggal
bersamanya. Di sana, Suelo berbagi ‘rumah’, buku-bukunya dan bunga liar serta
bibit kaktus yang dia makan dengan para pendaki yang singgah.
Tak terasa, Suelo telah tinggal di sana selama 12 tahun.
Kehidupannya di alam terbuka ternyata mengilhami orang lain.
Salah satunya adalah Mark Sundeen, sahabat Suelo.
Dulu, Sundeen menganggap Suelo sudah gila saat memutuskan
untuk tinggal di gua. Namun, setelah Sundeen mengalami kejatuhan ekonomi pada
tahun 2008, ia mulai mempertimbangkan gaya hidup Suelo.
Akhirnya, Sundeen pun bertekad untuk mengikuti jejak Suelo.
Sundeen mengikuti Suelo, dan sejak itu, Sundeen mulai menulis sebuah buku
mengenai kehidupan Suelo. Buku biografi gaya hidup Mark Suelo yang ditulis oleh
Mark Sundeen berjudul ”The Man Who Quit Money”.
Sundeen menuliskan bahwa Suelo pada awalnya hidup dengan
cara berburu makanan sendiri dan bergantung pada kemurahan hati orang lain. Ia
tidak usah membayar pajak, bahkan Suelo pun tidak menerima bantuan dari
pemerintah.
Dalam bukunya, Sunden menulis kata-kata Suelo, ”Filosofi
saya adalah dengan menggunakan apa yang diberikan dengan kemurahan hati atau
yang sudah dibuang oleh orang lain.”
Suelo menambahkan bahwa di dunia kapitalis Amerika sekarang,
masyarakat Amerika dirancang sedemikian rupa agar tergantung pada uang. Mereka
dipaksa untuk memiliki uang dan menjadi bagian dari dunia kapitalis. Hidup di
luar dari itu adalah ilegal.
Daniel Suelo story |
Berbekal pemikiran dan filosofi tersebut, Suelo tidak hanya
meninggalkan uang saja, tapi juga SIM dan paspornya. Suelo juga mengubah
namanya dari Shellabarger menjadi Suelo. Suelo adalah bahasa Spanyol yang
berarti `soil` atau tanah.
Begitulah kisah Daniel Suelo yang telah memutuskan ketergantungannya pada sesuatu yang dinamakan "Uang". By the way.. kalau dengan emas bagaimana ya?.. :)