Mengupas Misteri Kafein - 7 Fakta lain Kafein
Loh koq? Kafein punya misteri? Kafein identik dengan kandungan
pada kopi padahal Kafein banyak terkandung pada dua jenis minuman yang sering
dikonsumsi orang di pagi hari atau di sore hari, yaitu kopi dan teh. Selain hal
yang diketahui umum ternyata ada beberapa misteri kafein lainnya. Yuk kita
mengupas misteri kafein – 7 fakta lain kafein. Misteri tidak hanya hal-hal
diluar nalar saja bukan? Hehe.. Oya Senyawa ini (Kafein) dikenal karena
kemampuannya membuat kita terjaga, selain itu juga mencegah penyakit jantung
dan nyeri punggung.
Namun ternyata di balik itu kafein masih menyimpan misteri
yang luar biasa di dalamnya. Agar tak penasaran, simak paparan tentang 7 fakta
kafein yang belum pernah Anda tahu seperti halnya dikutip dari Today.com, Jumat
(21/9/2012) berikut ini.
7 Fakta Lain Kafein
1. Kafein membantu performa saat berolahraga
Kafein dapat membantu mendorong kekuatan dan daya tahan saat
melakukan olahraga atletik sehingga orang yang mengonsumsi kafein dapat
berolahraga lebih lama dan lebih keras.
Pasalnya, kafein memiliki efek metabolik langsung ke otot
untuk meningkatkan daya tahan otot. Dalam bahasa biologi, kafein membantu otot
membakar lemak untuk dijadikan sumber energi tambahan disamping glikogen
(karbohidrat).
Untuk mengetahui 'dosis' kafein yang efektif, cobalah ubah
berat badan Anda ke dalam ukuran pon, bagi dua dan kalikan tiga. Jadi jika
berat badan Anda 200 pon maka 'dosis' kafein yang pas untuk Anda adalah 100 x 3
= 300 miligram.
2. Kafein meningkatkan fokus dan kewaspadaan
Kafein dapat meningkatkan fokus dan konsentrasi. Bahkan
kafein dikatakan sebagai 'stimulan atau perangsang alami' bagi otak.
Kendati asupan kafein dalam ukuran sedang dapat meningkatkan
kemampuan konsentrasi dan kewaspadaan Anda tapi kafein takkan membuat Anda menjadi
semakin pintar serta tak berpengaruh terhadap proses pembelajaran seseorang.
3. Makin sedikit kafein dikonsumsi, makin bagus
kinerjanya
Cara terbaik untuk mendapatkan efek optimal dari kafein
adalah membatasi konsumsinya menjadi sekitar 300 miligram perhari.
Konsumsilah sekali dalam sehari saja, terutama pada
waktu-waktu dimana Anda perlu kewaspadaan tinggi dan ingin memperoleh efek
maksimal dari senyawa tersebut. Bagi kebanyakan orang, waktu yang dimaksud
adalah di pagi hari.
Terlalu banyak kafein juga ditengarai menimbulkan efek
negatif terhadap kesehatan dengan gejala seperti mudah cemas, susah tidur,
bermasalah dengan sistem pencernaan, otot berkedut dan jantung berdebar-debar.
4. Kafein itu tak bikin kecanduan
Tak ada buktinya jika kafein menyebabkan ketergantungan
fisik, tak peduli apapun sumbernya (baik itu kopi, teh atau kola). Mungkin Anda
bisa kecanduan dengan beberapa makanan yang mengandung kafein tertentu tapi
tidak mungkin dengan kafein itu sendiri.
Kalaupun muncul efek negatif setelah minum kopi maka yang
terjadi adalah sakit kepala sementara yang biasanya berlangsung selama beberapa
hari.
Untuk menghindari 'sakit kepala akibat kafein' ini, cobalah
untuk membatasi konsumsinya secara bertahap. Bisa juga dengan minum kopi tanpa
kafein atau mengonsumsi satu cangkir kopi berkafein dan satu cangkir kopi tanpa
kafein secara bergiliran.
Bahkan kafein biasanya direkomendasikan sebagai salah satu
pengobatan untuk penderita sakit kepala. Konon kafein memberikan efek terhadap
'relaksasi' pembuluh darah di dalam otak.
5. Kafein dalam kopi 3 kali lebih banyak dari teh
atau kola
Banyak sedikitnya kandungan kafein dalam minuman tertentu
bergantung pada durasi pemanggangan kopinya. Semakin lama dipanggang, biji
kopinya semakin hitam dan semakin rendah kandungan kafeinnya, meski rasanya
lebih kuat.
Berbagai jenis teh juga mengandung kafein dengan jumlah yang
berbeda-beda pula. Justru ketika diseduh, teh akan kehilangan banyak kandungan
kafeinnya. Kola biasanya lebih terstandarisasi, kecuali untuk beberapa merk
tertentu.
Aturan utamanya adalah dalam setiap cangkir kopi (medium)
harus mengandung kafein maksimal 150 miligram, sedangkan untuk teh 50 miligram
dan kola berukuran 12 ons berisi 50-60 miligram kafein. Hati-hati dengan
porsinya karena biasanya orang-orang suka meminum ketiganya secara kasual. Yang
jelas batasan konsumsi harian dari berbagai sumber kafein adalah 300 miligram
perhari.
6. Sensitif terhadap kafein itu 'penyakit' turunan
Sebelum bisa dikonsumsi, kafein harus dipecahkan di dalam
tubuh namun hal itu bergantung pada seberapa lama kafein bisa bertahan di dalam
tubuh agar bisa dicerna dan dikeluarkan (lewat urin). Masalahnya, proses
metabolisme semacam ini juga dipengaruhi oleh faktor genetis dalam keluarga.
Artinya, jika orangtua Anda terkena efek yang kuat dari
kafein padahal hanya mengonsumsi dalam jumlah kecil misalnya setengah cangkir
maka bisa jadi Anda juga memiliki respons yang serupa.
7. Kebanyakan kafein bisa mematikan
Kendati kasus semacam ini sangat jarang terjadi, terlalu
banyak mengonsumsi kafein dapat berdampak terhadap kesehatan kardiovaskular dan
menyebabkan kematian.
Pasalnya, kafein bisa mengganggu sistem saraf, detak jantung
dan tekanan darah, apalagi jika Anda rentan maka efek yang diberikan juga akan
besar. Namun kondisi ini biasanya terjadi akibat penggunaan pil kafein dan
minuman energi berkafein tinggi.
sumber: health.detik.com