Skip to main content

Waspada Aktifnya Gunung Tangkuban Perahu

waspada gunung tangkuban perahu aktif
Beberapa hari ini sebenarnya admin telah membaca berita ini di media lokal. Tapi tidak ada salahnya ditulis ulang untuk meningkatkan kewaspadaan kita terhadap bencana. Khususnya bagi warga Bandung dimana admin ber-domisili. Waspada aktifnya Gunung Tangkuban Perahu ini memang seharusnya disadari bagi penduduk Bandung. Meskipun belum ada pengumuman berbahaya tapi kesadaran warga dan wisatawan yang hendak berkunjung kesana sebaiknya tetap diingatkan. Diharapkan kita tidak terlena dan semoga aktifnya gunung tangkuban perahu ini tetap dalam taraf aman.

Wisatawan diimbau tidak memaksakan diri untuk mengunjungi Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tangkuban Perahu terkait status Gunung Tangkuban Perahu yang meningkat dari aktif normal menjadi waspada (level II). Minimnya petunjuk dan rendahnya kesadaran masyarakat menjalan wisata selama libur Lebaran menjadi penyebab kecelakaan di sejumlah objek wisata di Jawa Barat. Ingin tau profil Gunung Tangkuban perahu? baca artikel Profil Gunung Tangkuban perahu

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, Drs. Nunung Sobari M.M., mengatakan hal tersebut kepada "PRLM", Senin (27/8) berkenaan dengan keluarnya pernyataan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terkait status Gunung Tangkuban Perahu yang meningkat dari aktif normal menjadi waspada (level II). “Kita sudah menggeluarkan arahan kepada pengelola (TWA Tangkuban Perahu), sejak dikeluarkannya pernyataan PVMBG Kamis (23/8) lalu, tapi karena tingginya minat masyaralat menjalankan wisata ke objek wisata tersebut, pengelola tidak bisa berbuat banyak meski sudah mengimbau,” ujar Nunung.

kawah gunung tangkuban perahu aktif
Diungkapkan Nunung, sesuai dengan hasil pantauan PVMBG, aktivitas Gunung Tangkuban Perahu sejak Kamis (23/8) pukul 23.00 WIB, menyusul adanya peningkatan aktivitas ke level waspada atau level II. Pihaknya juga mengeluarkan himbauan sesuai rekomendasi PVMBG dengan peningkatan status menjadi waspada, agar wisatawan, pendaki dan masyarakat tidak mendekat ke kawah dalam radius 1,5 kilometer.

Berbagai upaya telah kami lakukan, langkah selanjutnya tergantung dari pengelola (TWA Tangkuban Perahu) serta masyarakat untuk tidak ada pendakian atau aktivitas wisata di radius 1,5 kilometer dari kawah. Namun demikian kami juga menghimbau agar masyarakat untuk tidak terpancing isu-isu yang tak jelas sumbernya, dan tetap berkoordinasi dengan petugas keamanan setempat maupun BPBD dan Posko Pengamatan Gunung Api Tangkuban Perahu di Desa Cikole Lembang, sebagaimana himbauan dari PVMBG,” ujar Nunung.

Sementara itu berkenaan dengan sejumlah peristiwa kecelakaan dan memakan korban di sejumlah objek wisata seperti di Pantai Pelabuhan Ratu Sukabumi dan Pangandaran, menurut Nunung, kecelakaan terjadi selain akibat minimnya papan petunjuk juga minimnya kesadaran masyarakat dalam menjalankan wisata. “Ada banyak kawasan yang sebenarnya dilarang untuk melakukan aktivitas atau melakukan kegiatan wisata, tapi masyarakat tetap memaksakan hingga kecelakaan tidak dapat dihindari,” ujar Nunung.

Berdasarkan pantauan pihaknya, tingkat kepuasan pengunjung wisata selama liburan lebaran disejumlah objek wisata diatas rata-rata. Selain karena pelayanan yang dilakukan, juga karena infrastruktur menuju kawasan sudah berangsur membaik.

Mengenai kemacetan yang terjadi, hal tersebut dikarenakan tingginya volume kendaraan yang menuju objek wisata. Tapi secara keseluruhan tahun ini libur lebaran lebih lancar dibandingkan tahun sebelumnya, selain itu angka kecelakaan di objek wisatapun terjadi penurunan,” ujar Nunung tanpa menyebutkan angka pastinya karena masih menunggu rekap laporan dari kota dan kabupaten.
Sumber :  www.pikiran-rakyat.com
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.