Bung Karno Dan 13 Kalimat Mutiaranya
13 kata mutiara Presiden Soekarno |
Bung Karno Dan 13 Kalimat Mutiaranya - Presiden yang satu ini memang fenomenal di banding presiden-presiden Indonesia yang lainnya. Kecerdasan dan suaranya yang lantang menunjukan keberaniannya, ketegasan dan wibawanya sebagai Bapak Bangsa, Negarawan dan seorang Nasionalis tidak diragukan lagi. Mungkin sobat pernah mendengar beberapa kalimat mutiaranya atau mungkin sudah lupa? Oke di bawah ini tertulis perihal Bung Karno dan 13 Kalimat Mutiara yang diucapkannya. Kata-katanya ini memiliki kekuatan Nasionalisme, keberanian dan semangat yang besar. Jangan pernah bandingkan dengan presiden-Presiden selanjutnya yang doyan korup, menjual kekayaan bangsa demi pribadinya, mementingkan partai ataupun presiden figuran semata.
Ir. Soekarno atau biasa di panggil Bung Karno lahir di
Surabaya, Jawa Timur, 6 Juni 1901 meninggal di
Jakarta, 21 Juni 1970 pada umur 69 tahun dan di makam kan di Blitar, adalah
Presiden Indonesia pertama yang menjabat pada periode 1945 1966. Ia memainkan
peranan penting untuk memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda. Ia
adalah penggali Pancasila. Ia adalah Proklamator Kemerdekaan Indonesia (bersama
dengan Mohammad Hatta) yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945. Tapi apakah
kita semua masih ingat kata-kata mutiara Putra Sang Fajar?
Kata Mutiara Soekarno Pertama
Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa dan
meneruskan perjuangan para pahlawannya. (Pidato
Hari Pahlawan 10 November 1961).
Kata Mutiara Soekarno Ke-2
"Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari
akarnya, berikan aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia" . (Bung Karno).
Kata Mutiara Soekarno Ke-3
"Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai
suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka". (Pidato HUT Proklamasi 1963 Bung Karno).
Kata Mutiara Soekarno Ke-4
"Kita belum hidup dalam sinar bulan purnama, kita masih hidup
di masa pancaroba, tetaplah bersemangat elang rajawali". (Pidato
HUT Proklamasi, 1949 Soekarno).
Kata Mutiara Soekarno Ke-5
"Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta! Masa yang
lampau adalah berguna sekali untuk menjadi kaca bengala dari pada masa yang
akan datang". (Pidato HUT Proklamasi 1966, Soekarno).
Kata Mutiara Soekarno Ke-6
"Apakah Kelemahan kita: Kelemahan kita ialah, kita kurang
percaya diri kita sebagai bangsa, sehingga kita menjadi bangsa penjiplak luar
negeri, kurang mempercayai satu sama lain, padahal kita ini asalnya adalah
Rakyat Gotong Royong" (Pidato HUT Proklamasi, 1966 Bung
Karno).
Kata Mutiara Soekarno Ke-7
"Laki-laki dan perempuan adalah sebagai dua sayapnya seekor
burung. Jika dua sayap sama kuatnya, maka terbanglah burung itu sampai ke
puncak yang setinggi-tingginya; jika patah satu dari pada dua sayap itu, maka
tak dapatlah terbang burung itu sama sekali. (
Sarinah, hlm 17/18 Bung Karno).
Kata Mutiara Soekarno Ke-8
"Janganlah mengira kita semua sudah cukup berjasa dengan segi
tiga warna. Selama masih ada ratap tangis di gubuk-gubuk pekerjaan kita selesai
! Berjuanglah terus dengan mengucurkan sebanyak-banyak keringat". (Pidato HUT Proklamasi, 1950 Bung Karno).
Kata Mutiara Soekarno Ke-9
"Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi
perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri. (Bung Karno).
Kata Mutiara Soekarno Ke-10
"Aku Lebih suka lukisan Samodra yang bergelombangnya
memukul, mengebu-gebu, dari pada lukisan sawah yang adem ayem tentrem, Kadyo siniram wayu sewindu lawase (Pidato HUT Proklamasi 1964 Bung
Karno).
Kata Mutiara Soekarno 11
“Apabila dalam diri
seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka
jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan
selangkah pun” (Bung Karno)
Kata Mutiara Soekarno 12
“Negara Republik Indonesia ini bukan milik sesuatu golongan,
bukan milik sesuatu agama, bukan milik sesuatu suku, bukan milik sesuatu golongan
adat-istiadat, tetapi milik kita semua dari Sabang sampai Merauke! (Bung Karno)
Kata Mutiara Soekarno 13
“Kekeluargaan adalah suatu faham yang statis, tetapi
gotong-royong menggambarkan satu usaha, satu amal, satu pekerjaan, yang
dinamakan anggota terhormat Soekardjo satu karyo, satu gawe.
( Bung Karno)
Tahukah kawan bahwa dulu Soekarno banyak mengirimkan pemudanya-pemuda terbaik Indonesia untuk menimba ilmu di luar negeri sebagai bekal membangun Bangsa Indonesia menjadi bangsa yang besar. Berbagai bidang ilmu seperti teknologi dan ilmu pengetahuan penting lainnya diharapkan akan siap pada waktu generasi muda itu kembali.
Sayang sekali Revolusi bergulir "Silent Coup" dan Soeharto beserta Jenderal-jenderal orde barunya yang rakus menggusur Kepemimpinan. Soekarno. Banyak sekali Orang Indonesia yang menimba ilmu tersebut yang tidak kembali ke Indonesia dan memilih tinggal di luar negeri karena peralihan kekuasaan dan hanya segelintir yang pulang kembali ke tanah air.
Sungguh sayang sekali cita-cita besar itu kandas di tengah jalan digantikan masa orde baru, masa pembangunan yang semu yang menimbulkan hutang negara yang tidak akan pernah lunas sampai anak cucu kita kelak.