Nostalgia Resensi Film Pengabdi Setan, Film Fenomenal Zombie Indonesia Pertama
Bagi sobat yang mengalami masa kecil dan unyu-unyu di era
80an tentunya mengenal film horror Indonesia fenomenal yang satu ini. Admin
memorabilia biasanya menyuguhkan review film-film baru, untuk kali ini akan
menyuguhkan resensi film lama. Inilah Nostalgia Resensi Film Pengabdi Setan, Film
Fenomenal Zombie Indonesia Pertama yang dulu sempat membuat admin susah tidur. Hehe..
Setelah ditelusuri ternyata film ini sempat menjadi film fenomenal di masanya.
Selain di Indonesia, Malaysia, Jepang bahkan diburu kolektor film di Amerika.
Kenapa? Karena ke-orisinilan-nyalah film ini begitu memukau para penikmat film
dunia. Penasaran kan?
Pengabdi Setan judulnya. Dirilis 30 tahun yang lalu, saya
menemukan benang merah antara film ini dengan Resident Evil Retribution. Anda
dapat melihat pertarungan zombie versus manusia di berbagai kota besar dalam
satu film, meskipun hanya sekedar simulasi.
Pertanyaannya adakah kita bisa melihat zombie berjalan-jalan di jalanan
ibukota?
Konsep orang mati lalu hidup lagi di film Indonesia
sebenarnya cukup sering. Biasanya mereka yang bangkit dari kubur akan berubah
menjadi pocong atau kuntilanak. Tapi keduanya tidak masuk kategori
zombie dalam kamus saya. Yang masuk kategori zombie adalah suster ngesot. Jadi
kapan untuk pertama kalinya zombie merambah layar lebar tanah air?
Inilah Pengabdi Setan. Film zombie pertama tanah air
(koreksi apabila saya salah). Film besutan Sisworo Gautama Putra ini ternyata
sangat membahana di masanya. Sebagai bukti Anda dapat menemukan versi VHSnya di
rental video di Jepang.
Film Pengabdi setan terkenal di Jepang - Satan slave |
Pada 2006 Brentwood Home Video, sebuah label video di
Amerika Serikat sampai merilis versi uncut Pengabdi Setan dalam DVD.
Bagaimana dengan negeri Jiran? Apa sih film Indonesia yang
tidak dijual di sana? Coba lihat cover VCD versi Malaysia di bawah ini.
Sinopsis Film Pengabdi setan |
Sinopsis Film Pengabdi Setan
Memotret keluarga yang jauh dari keluarga. Sang ayah,
Hendarto (W.D. Mochtar) sibuk dengan bisnisnya. Sang putri, Rita (Siska
Karabety) sibuk dugem dengan pacarnya Herman. Sang putra, Tomi (Fachrul Rozy)
ternyata ababil galau. Bagaimana dengan sang ibu? Ternyata dia baru saja
bertemu penciptanya alias meninggal. Lalu Hendarto menyewa jasa pembantu baru
untuk membuat suasana menjadi lebih baik. Ternyata mereka malah bertemu dengan
teror yang mengguncang iman dan takwa!
Review Film Pengabdi Setan
Memang tidak biasanya dalam artikel Memorabilia sebuah review diawali
denga sinopsis. Ini karena Pengabdi Setan dirilis 3 dekade lalu. Siapa tahu ada
yang sudah lupa atau bahkan belum lahir ketika film ini diputar.
Film diawali dengan sangat mengesankan. Bayangkan dengan
teknologi film nasional di jaman itu yang sanagat sederhana. sutradara berhasil
membuat kengerian. Padahal tidak ada pocongkkk!! atau kuntilanak atau
setan-setan buruk rupa nongol di jendela atau di sudut-sudut kamera.
Adegan
dibuka dengan pemakaman dan yasinan. Tidak ada yang dibuat-buat karena adegan
yang dilakukan seperti halnya yang dilakukan umat Islam di Indonesia. Dari
realitas yang ditangkap, sutradara berhasil membangun suasana mengerikan.
Jenius!
Jalan cerita yang dibangun membuat kesanan horornya menjadi
kuadrat berlipat-lipat. Bayangkan setelah kematian sang ibu, Tomi yang ababil
galau apalagi setelah ditinggal ibunya mendapat saran untuk belajar ilmu hitam
(di titik ini saya bertanya kenapa bukannya liburan ke luar negeri atau
apalah?). Pembantu baru, yaitu Darminah ternyata seorang
.pengabdi
setan! Tak heran muncullah zombie sang ibu yang bangkit dari kubur. Apa yang
dilakukan Hendarto untuk mengatasi ini semua? Dia malah memanggil dukun.
Pada akhirnya dukunnya kalah sakti dengan Darminah. Luar biasa memang bagaimana
penulis menggabungkan beberapa faktor horor ke dalam satu plot.
Bagi Anda yang menonton film ini barangkali ini adalah
adegan yang tak terlupakan. Tapi menurut saya ada lagi adegan yang sangat
hebat, yaitu ketika Tomi shalat. Ketika Tomi shalat dia diganggu zombie ibunya
yang melarangnya untuk shalat. Apa? Iya benar: MELARANGNYA. Hebat sekali para
penulis film ini. Mereka sanggup menghadirkan antitesis anggapan dan pakem yang
biasa dipakai film horor Indonesia pada umumnya. Di film lain kalau biasanaya
ada setan, kita tinggal baca ayat atau apalah lalu setannya terbakar. Di sini
anggapan ini didobrak dan dibantah habis. Apakah mereka melenceng? Tidak,
karena kalau kita cermati bahwa pesan yang disampaikan adalah setan itu
mengganggu manusia untuk menuaikan amalan ibadah.
Dari segi efek harus saya akui Pengabdi Setan payah. Saya
maklum dengan teknologi film nasional di waktu itu. Saya yakin sutradara
bekerja cukup keras untuk meramu itu semua dengan modal efek seadanya. Anda
akan melihat zombie HIM Damsyik yang nyengir, zombie penuh borok, dan darah
zombie yang muncrat berwarna hijau (saya yakin penikmat gore menyukainya).
Jalan cerita juga memiliki kekurangan di sana-sini. Herman
yang naik motor tiba-tiba berganti helm. Proses kematian Herman juga aneh.
Kematian Karto malah lebih aneh.
Membangun Suasana Horor
Bagaimana Pengabdi Setan membangun suasana horor bahkan
setelah penonton beranjak dari tempat duduknya? Itulah yang membuat saya
bertanya-tanya. Tapi sepertinya saya tahu mengapa bisa begitu.
Bayangkan Anda hidup di era 80an. Jalanan tidak seramai
sekarang. Lampu jalanan hanya menerangi pusat kota. Anda menonton bioskop
sendiri di bioskop tua. Setelah itu Anda berangkat pulang. Ketika melewati
jalanan sepi otomatis Anda mempercepat laju kendaraaan Anda. Sesekali Anda
menengok spion dan berharap hantu ibunya Tomi tidak ada di sana. Ketika melewati
kuburan, Anda berharap tidak ada penghuninya yang bangkit minta tumpangan.
Sampai di rumah ada was-was saat menutup jendela. Lebih was-was lagi kalau
jendela kamar Anda menghadap jalan. Anda akan berharap tidak ada tangan zombi
yang mencegah Anda menutup daun jendela.
Anda lupa belum shalat? Ini bagian terbaiknya. Anda akan
menyesal tidak melakukannya berjamaah di masjid. Karena itu berarti Anda harus
melakukannya di kamar
.sendiri. Bayangan jendela kamar Tomi
yang tiba-tiba pecah lalu zombi ibunya Tomi memanggil-manggil menghantui
benak Anda.
Cuplikan Film Horror "Pengabdi Setan"
Dengan efek psikologis yang ditimbulkannya, tak salah
apabila orang Jepang, Malaysia, dan Amerika Serikat sampai memburu Pengabdi
Setan untuk dikoleksi. Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda ingin menjalani malam
yang panjang dengan teror dan insomnia?.. haha.. just kidding sob!..
Penutup dari Admin Memorabilia
Hanya sekedar nostalgia dan sedikit menarik perbedaan antara film horror sekarang dan horror dulu bahwa film horror dulu masih menyisipkan peran pentingnya agama.. kalau film Horror sekarang??.. sepertinya tokoh filmnya ga punya agama. betul kan?? sekedar songong doang. hehe..gitu menurut pendapat saya sih. Oke selamat Tahun Baru kawan. selamat Tahun Baru 2013.. :)