Skip to main content

Misteri Relief Misterius di Kaki Candi Borobudur Dianggap Vulgar Dan Tidak Senonoh

Candi Borobudur merupakan candi kebanggaan bangsa Indonesia. Candi ini menjadi tujuan wisata baik wisatawan lokal maupun mancanegara. Meskipun sejarah Candi ini telah diketahui tapi tetap masih banyak misteri dan mitos mistis mengenai Candi Borobudur ini. Salahsatunya adalah Misteri Relief Misterius Di Kaki Candi Borobudur dianggap Vulgar Dan Tidak senonoh juga kerap menjadi perhatian publik. Ada relief apa di kaki candi borobudur? Kenapa saat ini relief tersebut malah dikubur dan tidak diperlihatkan? Mungkin ada maksud-maksud tetrtentu dibalik ditutupnya relief tersebut. Meskipun demikian tetap saja pesona keindahan Candi Borobudur di Magelang Jawa Tengah ini tetap layak kita nikmati sebagai salah satu keindahan budaya Indonesia.

Misteri Relief Misterius di Kaki Candi Borobudur Dianggap Vulgar Dan Tidak Senonoh

Misteri Relief Kamadhatu Di Kaki Candi Borobudur

Dibangun pada masa Raja Samaratungga dari Wangsa Syailendra pada tahun 824, Borobudur terdiri dari 1460 panel relief dan 504 stupa. Namun, panel yang selama ini terlihat ternyata belum lengkap. Ada panel-panel yang sengaja ditimbun tanah karena reliefnya dianggap tidak senonoh, vulgar dan cabul. Panel-panel itu terletak di bagian paling bawah, yang disebut Kamadhatu. Kamadhatu adalah istilah yang berasal dari bahasa Sanskerta yang bermakna "ranah nafsu" atau "dunia nafsu".

Bagian fondasi tersembunyi itu terdiri dari 160 relief adegan Sutra Karmawibhangga atau hukum sebab-akibat. Panel-panel itu menggambarkan perbuatan yang mengikuti hawa nafsu manusia, semisal: bergosip, membunuh, menyiksa dan memerkosa. Juga ada adegan-adegan dewasa dalam berbagai posisi. Apakah itu hanya sekedar penggambaran nafsu duniawi kah?

Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial Universitas Indonesia, Edi Sedyawati mengemukakan, relief Karmawibhangga itu menggambarkan kehidupan masyarakat saat candi itu dibangun.

Kenapa Relief Kamadhatu Dikubur?

Ada sejumlah pendapat mengapa relief ini ditimbun. Bisa jadi karena kurang pantas dipertontonkan ke publik, tapi ada pula yang menduga penutupan ini semata-mata demi kestabilan posisi candi — agar tidak amblas.

Terlepas dari perdebatan itu, keseluruhan relief di Borobudur mencerminkan ajaran Budha Mahayana: semakin ke atas semakin mencapai kesempurnaan. Bagian paling bawah atau Kamadhatu menggambarkan perilaku penuh angkara murka dan hawa nafsu yang menyebabkan seseorang masuk neraka jahanam.

Bagian tengah (terdiri dari empat tingkat) dinamakan Rapadhatu, tempat manusia dibebaskan dari nafsu dan hal-hal duniawi. Sedangkan bagian teratas — termasuk tiga teras melingkar yang mengarah ke pusat kubah—disebut Arupadhatu, tempat para dewa bersemayam atau nirwana.

Penemuan Candi Borobudur Abad 18

Keberadaan Borobudur sesungguhnya telah diketahui penduduk lokal di abad ke-18. Sempat tertimbun material Gunung Merapi, candi ini lalu ditemukan kembali oleh Sir Stanford Raffles pada 1814. Selanjutnya, pada 1885, arkeolog JW Yzerman mendokumentasi dan merekam reliefnya. Saat itulah, timnya menemukan relief tersembunyi di bagian paling bawah. Mengenai Sejarah lengkapnya bisa di baca dalam Sejarah Candi Borobudur Di Indonesia.

Sekitar tahun 1890-1891, bagian yang tertutup itu dibuka seluruhnya oleh fotografer Kasiyan Chepas untuk dipotret satu per satu. Batu bervolume 13000 meter kubik ini diangkat, lalu dikembalikan lagi ke posisi semula. Hingga hari ini, bagian itu ditimbun tanah sehingga tak seorangpun bisa melihat. Ada tiga panel di bagian tenggara candi yang terbuka--diduga karena proses penutupan kembali yang tak sempurna. Untuk lebih lengkapnya sahabat pembaca bisa membaca sejarah penemuan Candi borobudur ini pada artikel sebelumnya lengkap dengan foto-fotonya di masa lalu.
Baca Juga : Sejarah Ditemukannya Candi Borobudur Pertama kali (Plus Foto)
Hasil bidikan Chepas kemudian dibukukan pada 1931. Buku aslinya kini ada di Museum Nasional, Jakarta. Sedangkan klise asli disimpan di Museum Tropen, Amsterdam karena statusnya milik Pemerintah Belanda. Pemerintah Indonesia memiliki replika seluruh foto itu.

Terlepas dari fenomena dan misteri yang tersimpan di dalam Candi Borobudur tetaplah Candi ini merupakan cagar budaya yang wajib kita rawat dan lestarikan. Meskipun ada hal-hal yang bersifat spiritual dan filosofi kehidupan didalamnya Candi ini semestinya kita rawat sebagai asset nasional. Mengenai penggambaran tingkatan manusia mulai dari tingkatan nafsu sampai dengan nirwana mungkin maksudnya sebagai penggambaran perjalanan ruhani untuk mencapai tingkatan yang lebih baik lagi.

Referensi :
[1] https://id.wikipedia.org
[2] https://anomali-xfile.blogspot.co.id/2015/04/relief-misterius-di-kaki-borobudur.html
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.