Misteri Kisah Mistis Gedung Sate Bandung Menurut Beberapa Kesaksian
Sebelumnya telah dibahas mengenai sejarah gedung sate Bandung di Jawa Barat pada artikel sebelumnya bahwa gedung ini berdiri dari jaman kolonial Belanda. Terlepas dari cerita sejarahnya konon dikabarkan bahwa banyak kesaksian yang menceritakan tentang fenomena mistis yang menjadi kisah horor yang menyelimuti megahnya gedung Sate Bandung ini. Kemegahan Gedung sate yang bersejarah ini menyimpan aura-aura mistis dan kisah-kisah misterius. Hanya mereka yang sering melakukan aktifitas di Gedung Sate yang bisa membuktikannya. Ada 11 fenomena misteri tentang gedung sate ini. Dibawah ini dirangkum Misteri kisah mistis Gedung Sate Bandung Menurut beberapa kesaksian dan konon lagi fenomena-fenomena dari kisah horor tersebut masih sering terjadi bahkan sampai dengan saat ini.
Ada sebuah tugu yang terbuat dari batu alam di halaman depan Gedung Sate. Tugu itu bertulis, "Dalam mempertahankan Gedung Sate terhadap serangan pasukan Gurkha tanggal 3 Desember 1945, tujuh pemuda gugur dan dikubur oleh pihak musuh di halaman ini. Bulan Agustus 1952 diketemukan jenazah Suhodo, Didi, dan Muchtarudin, yang dimakamkan kembali di Taman Makam Pahlawan Cikutra. Jenazah Rana, Subengat, Surjono, dan Susilo tetap berada di sini."
Dipercaya Sampai saat ini masih ada jenazah yang terkubur di Gedung Sate yang membuat beberapa penjaga sering merasakan kehadiran sosok pemuda berpenampilan kuno berjalan-jalan di area gedung ketika hari sudah gelap.
Kisah hantu di masyarakat sampai saat ini masih menjadi kontroversi, ada yang percaya tapi tidak sedikit pula yang tidak mempercayai kisah-kisah horor yang beredar. Tapi bagaimana dengan kisah pasukan Jin di gedung sate? Satu kisah horor yang cukup melegenda seputar gedung ini adalah kisah mengenai pasukan jin. Menurut kisah masyarakat pasukan jin tersebut kerap muncul di malam hari, konon saat menampakkan diri maka hantu tersebut akan berbentuk sebuah kabut atau asap yang sangat tebal. Namun tidak semua orang yang bisa melihatnya, banyak yang percaya jika hanya orang-orang terpilihlah yang bisa melihat langsung pasukan jin tersebut.
Di halaman belakang Gedung Sate atau sebuah pohon besar. Yang konon katanya tumbuh di sana dengan sebuah maksud selain memang membuat kondisi sejuk. Banyak yang percaya jika pohon besar itu adalah tempat mukim sosok makhluk halus penguasa Gedung Sate.
Hal ini dipercaya para pedagang di seputar Gedung Sate yang selalu mewanti-wanti untuk tidak berbuat sembarangan di Gedung Sate, terutama bagian pelataran belakang. Pernah ada seorang pedagang yang tak sengaja buang air kecil di dekat pohon besar itu dan dia mengalami gangguan tak masuk akal selama 4 hari. Kamu percaya?
Tanggal 3 Desember 1945 gedung ini menjadi saksi bisu perjuangan segelintir pahlawan melawan pasukan penjajahan Belanda. Dalam sejarah saat Indonesian merdeka gedung ini menjadi sebuah arena pertempuran yang sangat hebat, di kisahkan kala itu segelintir orang dengan gagah berani merangsek masuk dan melawan para pasukan Gurkha yang merupakan pasukan penjagaan Belanda. Dalam pertempuran tersebut 7 rakyat Indonesia di kisahkan meninggal, ke tujuh nama tersebut pun di ukir dalam sebuah batu yang terletak di halaman gedung sate sebagai sebuah penghormatan. Di kisahkan jika 3 dari 7 jenazah berhasil ditemukan dan di pindahkan ke taman makam pahlawan sementara 4 lainnya masih belum ditemukan. Banyak yang percaya jika ke 4 jenazah pahlawan tersebut masih ada di sekitar gedung, bahkan semakin menegaskan kesan horor konon kisahnya para penjaga sering melihat hantu dari ke 4 jenazah tersebut. Percaya atau tidak, masyarakat sekitar percaya jika hantu tersebut adalah perwujudan dari ke 4 pahlawan tersebut yang terjebak di ruang dimensi antara manusia dan jin karena jenazah mereka tidak disemayamkan dengan cara yang wajar.
Dari beberapa kisah horor seputar gedung ini, kisah mengenai hantu Neng Siti merupakan kisah hantu yang sangat populer di area gedung. Konon hantu ini sering mengganggu siapa saja yang berani lewat di area gedung khususnya bagian belakang gedung sate. Menurut kisah warga sekitar hantu Neng Siti dipercaya sebagai salah seorang pekerja Belanda. Konon Neng Siti meninggal gantung diri karena ditinggal pergi oleh kekasihnya. Meski tidak jelas asal usulnya namun hantu inilah yang dipercaya kerap mengganggu, konon saat menampakkan diri hantu ini awalnya berwujud seperti se ekor angsa namun saat di dekati ia akan memperlihatkan wujud aslinya dengan wajah menyeramkan lidah yang menjulur layaknya para pelaku gantung diri.
Selain kisah horor mengenai hantu Neng Siti, kisah hantu kakek berjenggot pun merupakan kisah yang sangat melegenda di gedung sate. Konon hantu ini adalah penguasa alam gaib di gedung ini, dan bermukim di pohon besar yang terletak di belakang gedung. Sudah banyak kisah yang menceritakan mengenai keberadaan hantu ini, salah satunya adalah seorang penjaga. Pria dengan paras tegak dan cukup kekar ini menceritakan pengalamannya saat bertemu dan melihat langsung hantu tersebut. Menurutnya, kala itu ia masih tergolong sebagai pegawai baru di gedung ini. Saat giliran jaga malam ia awalnya tidak merasakan kesan yang aneh, namun akhirnya ia pun mengakui jika tempat ini angker setelah kakek berjenggot dengan paras wajah yang sangat mengerikan serta tatapan mata tajam menghampirinya. Terhitung ia sudah dua kali bertemu dengan sang kakek, tapi belum sekalipun ia berani untuk tidak lari.
Sebagai gedung kuno yang sudah berdiri hampir sepuluh dekade, Gedung Sate dipercaya memiliki sosok makhluk halus penunggu yang disebut-sebut memiliki sosok kakek botak dengan jenggot panjang menyentuh tanah. Keberadaan si kakek penunggu itu juga diyakini para penjaga malam di Gedung Sate. Seperti apa yang pernah dialami seorang penjaga di suatu malam tahun 1991 silam. Saat itu sang penjaga malam yang hendak tidur tiba-tiba mendengar kaca pos jaga digedor-gedor dan melihat sosok si kakek misterius itu di sana yang dengan sekejap menghilang. Lebih seramnya lagi tak hanya sang penjaga, sebab beberapa karyawati juga pernah melihat seorang kakek tua berjalan tertatih-tatih melintas depan ruang kerjanya menuju toilet namun saat dikejar beberapa detik kemudian sosok itu lenyap tak berbekas. Kuat dugaan, sosok si kakek misterius itu juga acap kali membuat kekacauan di ruang sub-humas. Mengenai benar atau tidak, ada baiknya untuk langsung menanyakannya pada semua karyawan di Gedung Sate nanti tatkala kalian berkunjung kesana.
Gedung peninggalan Belanda ini sekarang menjadi Kantor Pemerintah Dati I Jawa Barat atau Gubernuran. Akrab disebut Gedung Sate. Terletak persis di sisi lapangan Gazibo. Arsitekturnya unik. Sementara di atas bangunan kantor itu terdapat cor-coran menyerupai daging dan tusuknya. Tapi belum ada yang memastikan apakah ‘tusuk sate’ itu asli peninggalan Belanda atau bukan. Seperti halnya bangunan kuno lain, Gedung Sate menyimpan banyak misteri. Oleh karena fungsinya sebagai kantor pemerintah, maka di dalam gedung tersebut jelas pekat dengan urusan politik. Dipercaya komando tertinggi jagad maya di gedung tersebut diawaki kakek botak dengan jenggot panjang hingga menyentuh tanah. Apa pangkatnya di jagad dhemit memang belum jelas. Tapi dialah dhedhengkot di gedung itu. Sebagai ‘komandan dhemit’ tentu saja kakek berjenggot harus menjaga kewibawaannya dengan keras. Antara lain dengan mengusili karyawan (manusia) di kantor tersebut berkali-kali.
Tatkala berbicara perihal Gedung Sate tentu tak lepas dari Museum Pos Indonesia yang memang terletak di belakang Gedung Sate. Kerap kali orang-orang menilai museum sebagai bangunan menyeramkan bahkan di siang hari dan itulah yang terjadi pada museum Pos Indonesia ini. Dipercaya, museum ini memiliki ruang bawah tanah gedung penuh dengan patung-patung yang jika diperhatikan selalu menatap ke pengunjung. Tak hanya menatap, patung-patung itu dipercaya bisa hidup di malam hari. Berniat membuktikan? Sesekali cobalah untuk memberanikan diri berjalan-jalan di sana saat malam hari.
Gedung kuno yang acap kali sepi tak berpenghuni di malam hari ini seakan menambah kesan teramat mengerikan. Tak hanya di dalam gedung, area jalan sekitar Gedung Sate juga acap kali membuat bulu kuduk merinding karena menjadi saksi atas kehadiran sosok-sosok makhluk astral. Seperti apa yang pernah dialami seorang pemuda yang melintasi jalanan Gedung Sate di malam hari. Saat itu sang pemuda yang naik sepeda motor sendiri melintasi jalanan sekitar Gedung Sate dini hari merasakan boncengan motornya berat dan dia baru menyadari ada sosok kuntilanak berbaju merah di sana dengan penampilan mengerikan yang konon dipercaya itu adalah korban tabrak lari di sana.
Di tempat berdirinya Gedung Pusat PT Telkom sekarang ada Lapangan Hockey. Dulunya penjaga lapangan itu pernah cerita, suatu tengah malam dia membeli sate di daerah Lapangan Gasibu sekarang. Pada saat si tukang sate mendekat, si penjaga melihat bahwa si tukang sate mukanya rata. Tidak ada hidung dan tak ada Mata. Polos, Rata! Dengan ketakutan si penjaga lari terbirit-birit. Ketemu tukang becak yang sedang istirahat, dia berniat untuk berbagi cerita. Mendengar ceritanya, tukang becak itu membuka topi yang menutupi mukanya sambil berkata : "Rata seperti ini...???". Anehnya, muka si tukang becak juga rata. Akhirnya penjaga lapangan itu terus berlari dan setiap ketemu orang, semua mukanya juga rata. Menurut warga sekitar, cerita seram seperti ini memang sering terdengar dari orang yang berbeda.
Telah banyak warga yang mempercayai bahwa ada lorong bawah tanah Gedung Sate yang berhubungan dengan Gedung Pakuan yang menjadi rumah dinas gubernur Jawa Barat. Menurut mitos yang beredar, lorong misterius itu sengaja dibangun di masa penjajahan Belanda. Apalagi ada salah satu ruang di lantai dasar Gedung Sate yang tak pernah dibuka yang semakin membuat orang penasaran. Meski begitu pihak Gedung Sate selalu membantah kabar lorong misterius itu. Usut punya usut, ternyata lorong itu ditutup selama-lamanya karena kisah mengerikan soal tawanan perang yang tewas dan membusuk di sana yang semakin membuat suasana menjadi angker.
Demikianlah beberapa kisah horor dan mistis yang menyelimuti Gedung Sate Bandung yang dikabarkan masih sering terjadi sampai saat ini. Tapi untuk saat ini beberapa kesaksian yang terjadi saat ini jarang terungkap karena mungkin penghuni Gedung Sate sudah paham dan memakluminya selain itu juga untuk menjaga nama baik Gedung Sate Bandung di masyarakat.
Masih Ada Jenazah Yang Tertinggal
Ada sebuah tugu yang terbuat dari batu alam di halaman depan Gedung Sate. Tugu itu bertulis, "Dalam mempertahankan Gedung Sate terhadap serangan pasukan Gurkha tanggal 3 Desember 1945, tujuh pemuda gugur dan dikubur oleh pihak musuh di halaman ini. Bulan Agustus 1952 diketemukan jenazah Suhodo, Didi, dan Muchtarudin, yang dimakamkan kembali di Taman Makam Pahlawan Cikutra. Jenazah Rana, Subengat, Surjono, dan Susilo tetap berada di sini."
Dipercaya Sampai saat ini masih ada jenazah yang terkubur di Gedung Sate yang membuat beberapa penjaga sering merasakan kehadiran sosok pemuda berpenampilan kuno berjalan-jalan di area gedung ketika hari sudah gelap.
Mitos Pasukan Jin
Kisah hantu di masyarakat sampai saat ini masih menjadi kontroversi, ada yang percaya tapi tidak sedikit pula yang tidak mempercayai kisah-kisah horor yang beredar. Tapi bagaimana dengan kisah pasukan Jin di gedung sate? Satu kisah horor yang cukup melegenda seputar gedung ini adalah kisah mengenai pasukan jin. Menurut kisah masyarakat pasukan jin tersebut kerap muncul di malam hari, konon saat menampakkan diri maka hantu tersebut akan berbentuk sebuah kabut atau asap yang sangat tebal. Namun tidak semua orang yang bisa melihatnya, banyak yang percaya jika hanya orang-orang terpilihlah yang bisa melihat langsung pasukan jin tersebut.
Mitos Pohon Besar Angker
Hal ini dipercaya para pedagang di seputar Gedung Sate yang selalu mewanti-wanti untuk tidak berbuat sembarangan di Gedung Sate, terutama bagian pelataran belakang. Pernah ada seorang pedagang yang tak sengaja buang air kecil di dekat pohon besar itu dan dia mengalami gangguan tak masuk akal selama 4 hari. Kamu percaya?
Arwah Pahlawan
Tanggal 3 Desember 1945 gedung ini menjadi saksi bisu perjuangan segelintir pahlawan melawan pasukan penjajahan Belanda. Dalam sejarah saat Indonesian merdeka gedung ini menjadi sebuah arena pertempuran yang sangat hebat, di kisahkan kala itu segelintir orang dengan gagah berani merangsek masuk dan melawan para pasukan Gurkha yang merupakan pasukan penjagaan Belanda. Dalam pertempuran tersebut 7 rakyat Indonesia di kisahkan meninggal, ke tujuh nama tersebut pun di ukir dalam sebuah batu yang terletak di halaman gedung sate sebagai sebuah penghormatan. Di kisahkan jika 3 dari 7 jenazah berhasil ditemukan dan di pindahkan ke taman makam pahlawan sementara 4 lainnya masih belum ditemukan. Banyak yang percaya jika ke 4 jenazah pahlawan tersebut masih ada di sekitar gedung, bahkan semakin menegaskan kesan horor konon kisahnya para penjaga sering melihat hantu dari ke 4 jenazah tersebut. Percaya atau tidak, masyarakat sekitar percaya jika hantu tersebut adalah perwujudan dari ke 4 pahlawan tersebut yang terjebak di ruang dimensi antara manusia dan jin karena jenazah mereka tidak disemayamkan dengan cara yang wajar.
Mitos Hantu Neng Siti
Dari beberapa kisah horor seputar gedung ini, kisah mengenai hantu Neng Siti merupakan kisah hantu yang sangat populer di area gedung. Konon hantu ini sering mengganggu siapa saja yang berani lewat di area gedung khususnya bagian belakang gedung sate. Menurut kisah warga sekitar hantu Neng Siti dipercaya sebagai salah seorang pekerja Belanda. Konon Neng Siti meninggal gantung diri karena ditinggal pergi oleh kekasihnya. Meski tidak jelas asal usulnya namun hantu inilah yang dipercaya kerap mengganggu, konon saat menampakkan diri hantu ini awalnya berwujud seperti se ekor angsa namun saat di dekati ia akan memperlihatkan wujud aslinya dengan wajah menyeramkan lidah yang menjulur layaknya para pelaku gantung diri.
Hantu Kakek Berjenggot
Selain kisah horor mengenai hantu Neng Siti, kisah hantu kakek berjenggot pun merupakan kisah yang sangat melegenda di gedung sate. Konon hantu ini adalah penguasa alam gaib di gedung ini, dan bermukim di pohon besar yang terletak di belakang gedung. Sudah banyak kisah yang menceritakan mengenai keberadaan hantu ini, salah satunya adalah seorang penjaga. Pria dengan paras tegak dan cukup kekar ini menceritakan pengalamannya saat bertemu dan melihat langsung hantu tersebut. Menurutnya, kala itu ia masih tergolong sebagai pegawai baru di gedung ini. Saat giliran jaga malam ia awalnya tidak merasakan kesan yang aneh, namun akhirnya ia pun mengakui jika tempat ini angker setelah kakek berjenggot dengan paras wajah yang sangat mengerikan serta tatapan mata tajam menghampirinya. Terhitung ia sudah dua kali bertemu dengan sang kakek, tapi belum sekalipun ia berani untuk tidak lari.
Kakek Misterius Penunggu Gedung
Gedung peninggalan Belanda ini sekarang menjadi Kantor Pemerintah Dati I Jawa Barat atau Gubernuran. Akrab disebut Gedung Sate. Terletak persis di sisi lapangan Gazibo. Arsitekturnya unik. Sementara di atas bangunan kantor itu terdapat cor-coran menyerupai daging dan tusuknya. Tapi belum ada yang memastikan apakah ‘tusuk sate’ itu asli peninggalan Belanda atau bukan. Seperti halnya bangunan kuno lain, Gedung Sate menyimpan banyak misteri. Oleh karena fungsinya sebagai kantor pemerintah, maka di dalam gedung tersebut jelas pekat dengan urusan politik. Dipercaya komando tertinggi jagad maya di gedung tersebut diawaki kakek botak dengan jenggot panjang hingga menyentuh tanah. Apa pangkatnya di jagad dhemit memang belum jelas. Tapi dialah dhedhengkot di gedung itu. Sebagai ‘komandan dhemit’ tentu saja kakek berjenggot harus menjaga kewibawaannya dengan keras. Antara lain dengan mengusili karyawan (manusia) di kantor tersebut berkali-kali.
Baca Juga : Sejarah Gedung Sate Kota Bandung Jawa Barat
Museum Pos Berhantu
Tatkala berbicara perihal Gedung Sate tentu tak lepas dari Museum Pos Indonesia yang memang terletak di belakang Gedung Sate. Kerap kali orang-orang menilai museum sebagai bangunan menyeramkan bahkan di siang hari dan itulah yang terjadi pada museum Pos Indonesia ini. Dipercaya, museum ini memiliki ruang bawah tanah gedung penuh dengan patung-patung yang jika diperhatikan selalu menatap ke pengunjung. Tak hanya menatap, patung-patung itu dipercaya bisa hidup di malam hari. Berniat membuktikan? Sesekali cobalah untuk memberanikan diri berjalan-jalan di sana saat malam hari.
Sosok Kuntilanak Berbaju Merah
Gedung kuno yang acap kali sepi tak berpenghuni di malam hari ini seakan menambah kesan teramat mengerikan. Tak hanya di dalam gedung, area jalan sekitar Gedung Sate juga acap kali membuat bulu kuduk merinding karena menjadi saksi atas kehadiran sosok-sosok makhluk astral. Seperti apa yang pernah dialami seorang pemuda yang melintasi jalanan Gedung Sate di malam hari. Saat itu sang pemuda yang naik sepeda motor sendiri melintasi jalanan sekitar Gedung Sate dini hari merasakan boncengan motornya berat dan dia baru menyadari ada sosok kuntilanak berbaju merah di sana dengan penampilan mengerikan yang konon dipercaya itu adalah korban tabrak lari di sana.
Hantu Berwajah Rata
Di tempat berdirinya Gedung Pusat PT Telkom sekarang ada Lapangan Hockey. Dulunya penjaga lapangan itu pernah cerita, suatu tengah malam dia membeli sate di daerah Lapangan Gasibu sekarang. Pada saat si tukang sate mendekat, si penjaga melihat bahwa si tukang sate mukanya rata. Tidak ada hidung dan tak ada Mata. Polos, Rata! Dengan ketakutan si penjaga lari terbirit-birit. Ketemu tukang becak yang sedang istirahat, dia berniat untuk berbagi cerita. Mendengar ceritanya, tukang becak itu membuka topi yang menutupi mukanya sambil berkata : "Rata seperti ini...???". Anehnya, muka si tukang becak juga rata. Akhirnya penjaga lapangan itu terus berlari dan setiap ketemu orang, semua mukanya juga rata. Menurut warga sekitar, cerita seram seperti ini memang sering terdengar dari orang yang berbeda.
Mitos Lorong Rahasia
Telah banyak warga yang mempercayai bahwa ada lorong bawah tanah Gedung Sate yang berhubungan dengan Gedung Pakuan yang menjadi rumah dinas gubernur Jawa Barat. Menurut mitos yang beredar, lorong misterius itu sengaja dibangun di masa penjajahan Belanda. Apalagi ada salah satu ruang di lantai dasar Gedung Sate yang tak pernah dibuka yang semakin membuat orang penasaran. Meski begitu pihak Gedung Sate selalu membantah kabar lorong misterius itu. Usut punya usut, ternyata lorong itu ditutup selama-lamanya karena kisah mengerikan soal tawanan perang yang tewas dan membusuk di sana yang semakin membuat suasana menjadi angker.
Demikianlah beberapa kisah horor dan mistis yang menyelimuti Gedung Sate Bandung yang dikabarkan masih sering terjadi sampai saat ini. Tapi untuk saat ini beberapa kesaksian yang terjadi saat ini jarang terungkap karena mungkin penghuni Gedung Sate sudah paham dan memakluminya selain itu juga untuk menjaga nama baik Gedung Sate Bandung di masyarakat.