Skip to main content

Mitos PangLima Burung Sosok Legendaris Suku Dayak yang Mengerikan

Pernah mendengar tentang mitos sosok Panglima Burung Dari Dayak? Konon Panglima Burung adalah sosok misterius dan gaib namun sangat dipercaya keberadaannya sebagai sosok pelindung bagi Suku dayak. Bisa dikatakan bahwa mitos Panglima Burung merupakan sosok legendaris dari suku dayak yang mengerikan karena kehebatan kesaktiannyan. Bahkan konon kabarnya sosok Panglima Burung turut saat peristiwa Sampit tahun 2001 dan ini sangat dipercaya oleh masyarakat Suku Dayak. Pada peristiwa tersebut banyak sekali kejadian fenomenal yang sulit masuk akal dan nalar manusia. Untuk menambah wawasan mari kita telusuri dan mengkaji mengenai Panglima Burung sosok misterius yang dipercaya keberadaannya.

Mitos PangLima Burung Sosok Legendaris Suku Dayak yang Mengerikan

Dayak merupakan salah satu suku yang ada di Kalimantan, Indonesia. Suku ini terkenal den kehebatan kesaktiannnya, mistik yang masih kuat dan termasuk salah satu suku tertua di Indonesia yang juga sangat ditakuti. Selain itu, Dayak juga semakin disegani karena adanya Panglima Burung.

Sosok Panglima Burung adalah sosok yang sangat dihormati dan sosoknya ini bagaikan pahlawan oleh suku Dayak. Penasaran bagaimana sosok Panglima Burung yang begitu diagungkan oleh suku Dayak? Mari kita simak ulasannya dan semoga bisa menambah wawasan

Sosok Panglima Burung itu seperti apa?

Sosok Panglima Burung memang gak eksis bagi suku selain Dayak. Konon, sosoknya ini adalah sosok jelmaan dari burung Enggang. Namun sebagian masyarakat juga ada yang percaya bahwa dia adalah sosok gaib yang tinggal di pedalaman hutan antara Kalimantan Barat den Kalimantan Tengah.

Mitos PangLima Burung Sosok Legendaris Suku Dayak yang Mengerikan

Dibalik sosok yang gaib atau tidak ini, Panglima Burung tetap sosok yang sangat diagungkan dan keramat bagi suku Dayak. Panglima Burung juga sosok yang sabar, berwibawa, sederhana juga gak suka hal anarkis. Sosoknya akan hadir untuk melerai kerusuhan yang ada di tanah Dayak.

Sosok yang berbudi luhur namun sangat kejam

Sosok Panglima Burung ini adalah sosok yang dikenal den segala perilaku berbudi luhur dan mencintai alam mirip den perilaku orang Dayak pedalaman. Namun, jan anggap remeh karena sosok baik ini akan berubah menjadi sosok yang sangat kejam saat warya dalam bahaya. Bahkan dia belum puas dan tidak akan kembali ke hutan kalau musuhnya belum terpenggal dan musnah.

Ritual upacara mangkok merah

Sosok Panglima Burung yang dianggap gaib ini juga memunculkan ritual khusus. Ritual untuk mendatangkannya ini disebuat ritual mangkok merah. Ritual ini juga gak sembaran lho , karena harus didiskusikan lebih dulu den para penatua sekitar.

Ritual upacara mangkok merah suku dayak

Mangkuk merah ini sebenarnya terbuat dari bambu ataupun tanah liat. Kemudian barang itu diisi dengan benda yang punya nilai tinggi berdasarkan filosofi suku Dayak. Benda itu terdiri dari daun rumbia, bulu ayam, tali dan beberapa barang lainnya. Nah, bahayanya kalau ada ritual ini biasa akan memakan banyak korban.

Kesaktian dari Panglima Burung

Kesaktian Panglima Burung juga tidak diragukan. Legenda dari masyarakat sekitar mengatakan bahwa Panglima Burung gak mempan dibacok alias badannya kebal sama benda-benda tajam. Salah satu kesaktiannya yang legendaris adalah menerbangkan Mandau. Mandau ini senjata tajam tradisional suku Dayak. Kalau Mandau dari Panglima Burung ini bisa mengetahui keberadaan musuh lalu akan memburu korban untuk dia jadikan target hingga meninggal.

Ikut campur Panglima Burung saat peristiwa Sampit tahun 2001

Bukan maksud hati mengingatkan kembali masa kelam tragedi yang pernah terjadi di Indonesia silam. Peristiwa pertikaian hebat antara Dayak dengan Madura yang mengakibatkan banyak korban ini dipercaya karena ada campur tan dari Panglima Burung. Terutama banyaknya korban yang berjatuhan dari orang Madura. Selain itu banyak juga yang melihat Mandau terbang untuk mengincar korban. Hal inilah yang menjadikan bukti otentik dari sosok Panglima Burung yang legendaris dan lumayan begitu di takuti .

Ikut campur Panglima Burung saat peristiwa Sampit tahun 2001

Ragam suku di Indonesia yang cukup beragam ini merupakan sebuah warisan berharga nenek moyang. Salah satunya adalah potret dari kehebatan dari sosok Panglima Burung. Bagi suku Dayak tentu sangat mempercayai kehebatannya. Hal ini menjadi nilai budaya tersendiri bagi suku tersebut untuk memperkenalkannya kepada suku lain.

Wawasan Ragam Suku Bangsa Di Indonesia

Suku Dayak
Etnis Dayak adalah etnis terbesar di Kalteng den jumlah 1.029.182 atau 46,62% dari populasi Kalteng. Beberapa subetnis Dayak yang terdapat di Kalteng yaitu Ngaju (subetnis terbesar yang mendiami daerah aliran sungai Kapuas, Kahayan, Run Manuhing, Barito dan Katin), Bakumpai (mendiami tepian daerah aliran sungai Barito ), Maanyan (mendiami bagian timur Kalteng seperti Barito Timur dan Barito Selatan), Ot Danum (mendiami daerah utara Kalteng), Siang Murung (mendiami Timur Laut Kalteng/Kabupaten Murung Raya), Taboyan (mendiami sepanjan tepian aliran Sungai Teweh), Lawan (mendiami bagian timur Kalteng/Barito Timur), Dusun (mendiami wilayah aliran sungai Barito dari Barito Selatan sampai Murung Raya), dan subetnis lainnya dalam jumlah kecil. Orang Dayak di Kalteng umumnya berprofesi sebagai petani dan pegawai pemerintahan.

gadis cantik suku dayak
cantik-cantik ya sob?.. tapi hati-hati jangan macem-macem sma orang sana
Suku Jawa
Etnis Jawa merupakan etnis terbesar kedua di Kalteng den jumlah 478.393 atau 21,67% dari populasi Kalteng. Di beberapa kabupaten, seperti Kotawaringin Barat dan Pulang Pisau, etnis Jawa adalah penduduk mayoritas. Orang Jawa di Kalteng umumnya berprofesi sebagai petani, pegawai, TNI/Polri, pedag makanan dan pekerja tambang/sawit. Kesenian Jawa seperti kuda lumping, reog, wayang kulit dan bahasa Jawa masih bertahan di kantong-kantong transmigrasi di Kalteng. Besarnya proporsi orang Jawa di Kalteng karena banyaknya transmigrasi asal Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur yang masuk ke Kalteng.

Suku Banjar
Etnis Banjar merupakan etnis terbesar ketiga di Kalteng den jumlah 464.260 atau 21,03% dari populasi Kalteng. Di Kalteng, orang Banjar banyak berada di wilayah perkotaan seperti Palangka Raya, Kotawaringin Timur (Sampit) dan Kapuas yang berbatasan langsung den Kalimantan Selatan. Orang Banjar di Kalteng umumnya bekerja sebagai pedag dan wiraswasta, sehingga kuliner, masakan dan bahasa Banjar cukup dominan di Kalteng. Berbagai upacara adat Banjar, seperti pada upacara pernikahan, kelahiran (tasmiyah), batamat Al Qur'an, selamatan, baayun mulud dan sebagian kesenian Banjar, seperti hadrah dan maulid habsyi masih bertahan di Kalteng. Namun kesenian lainnya seperti tari-tarian, madihin, mamanda dan musik panting sudah jarang ditampilkan di Kalteng.

Melayu
Etnis Melayu merupakan etnis terbesar keempat di Kalteng den jumlah 87.348 atau 3,96% dari populasi Kalteng yang menempati pesisir Sukamara dan Kotawaringin Barat. Melayu di Kalteng biasa disebut Melayu Kotawaringin yang adat budayanya tidak jauh berbeda den orang Melayu Kalbar dan orang Banjar.

Suku Madura
Etnis Madura merupakan etnis terbesar kelima di Kalteng den jumlah 42.668 atau 1.93% dari populasi Kalteng. Di Kalteng, orang Madura yang juga banyak berprofesi sebagai pedag banyak mendiami daerah Kotawaringin Barat dan Kotawaringin Timur. Setelah konflik etnis tahun 2001, sebagian warga Madura sudah berangsur-angsur kembali ke Kalteng.
Baca Juga : Fenomena Misteri Suku Mante Di Pedalaman Hutan Aceh
Suku Lainnya
Etnis terbesar keenam hingga kesepuluh yaitu Sunda (1,29%), Bugis (0,77%), Batak (0,56%), Flores (0,38%) dan Bali (0,33%) serta suku-suku lainnya dari berbagai daerah di Indonesia. Etnis Sunda, Flores dan Bali di Kalteng juga terdapat di wilayah-wilayah transmigrasi, namun jumlahnya tidak sebanyak etnis Jawa. Etnis Bugis di Kalteng sebagian besar merupakan kelompok Bugis Pagatan dari Kalimantan Selatan yang merantau ke Kalteng. Etnis Batak di Kalteng terdapat di wilayah perkotaan baik sebagai pegawai dan birokrat, maupun di pedalaman sebagai pekerja tambang dan sawit.
Baca Juga : Fenomena Dan Misteri Suku Lingon Di Hutan Halmahera Indonesia
Suku Misterius
Selain suku-suku yang tercatat resmi ada juga suku suku lain yang masih misterius keberadaanya dan belum tereksplorasi keberadaannya di Indonesia. Mereka adalah suku terasing dan memang tidak ingin diketahui keberadaannya dan sengaja menutup diri dari dunia luar. Misalnya saja sebut suku Lingon di Halmahera dengan gadis-gadis cantiknya yang bermata biru dan juga suku misterius di Aceh, Suku Mante yang hidup di pedalaman Hutan belantara aceh.
Baca Juga : Fenomena 5 Suku Gaib Di Indonesia Mitos Antara Ada Dan Tiada
Mungkin juga ada suku misterius lainnya yang belum terdengar kabar keberadaannya. Inilah Indonesia yang ternyata memang kaya dengan ragam kebudayaannya.

Sumber Referensi :
[1] https://www.kaskus.co.id/thread/59d860a814088dc4208b4567
[2] Buku Sejarahkalteng, Pak ahmad, Pas Saifudun , Pak yadi Tewah
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.