--> Skip to main content

Nostalgia Penyanyi Deddy Dores Penyanyi Era 80-90

Masih ingat dalam ingatan admin fenomenamisteri.com di masa kecil. Salahsatu penyanyi favorit bapak saya selain penyanyi Ebiiet G, Ade adalah penyanyi Deddy dores. Deddy Dores selain penyanyi juga sebagai pencipta lagu pop populer. Banyak sekali penyanyi muda yang diorbitkan oleh beliau. Salah satunya adalah Penyanyi pop Indonesia legendaris Nike Ardila dengan lagunya seberkas sinar. Mari sedikit nostalgia Penyanyi Deddy Dores Penyanyi Era 80-90 yang memiliki sedikit misteri yaitu kenapa beliau selalu berkaca mata hitam??

Nostalgia Penyanyi Deddy Dores Penyanyi Era 80-90

begitu menelusuri masa lalunya, Deddy ternyata sempat memiliki sebagai salah satu personel band rock God Bless. Seperti bisa dilihat di situs Godblessrock.com, sebelum nama God Bless tercetus, Achmad Albar yang baru tiba dari Negeri Belanda pada 1972, terlebih dahulu menggunakan nama Crazy Wheels. Salah satu rekannya yang diajak untuk bermusik pada saat itu adalah Deddy Dores pada posisi keyboard.

Deddy Dores menjadi personel terakhir yang diajak setelah Achmad Albar sempat menolak tawaran bermain di sebuah klub malam Singapura. Alasannya adalah mereka baru sempat berlatih beberapa lagu dan kekurangan satu orang untuk menjadi keyboardist.

Crazy Wheels akhirnya menjadi cikal bakal lahirnya God Bless yang legendaris. Setelahnya, mereka tampil di panggung bergengsi kala itu, Teater Terbuka Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Mereka manggung selama dua malam pada 4 dan 5 Mei 1973.

Sayangnya, di malam itu God Bless tidak diisi oleh Deddy Dores yang sedang kembali ke pangkuan bandnya, Freedom of Rhapsodia. Alhasil, ketika band sudah resmi berganti nama menjadi God Bless pada 5 Mei 1973, Deddy Dores tidak menjadi bagian di dalamnya.

Deddy Dores sempat kembali mengisi posisi keyboard di panggung pada akhir tahun 1973. Namun ketika gitaris God Bless, Ludwig Lemans kehabisan masa visa, akhirnya Deddy mengisi posisi gitar, sementara keyboard diisi oleh Soman Lubis, keyboardist band Shark Move.

Ketika Soman Lubis memilih meneruskan kuliahnya, Deddy Dores kembali mengisi posisi keyboardist. Sayangnya sebelum God Bless memulai album perdana, Deddy Dores memutuskan untuk hengkang karena mengeluhkan jauhnya jarak Bandung dan Jakarta. Kala itu, Deddy masih berdomisili di ibu kota Jawa Barat.

Meskipun hanya terlibat sebentar, namun di hari meninggalnya Deddy Dores, akun Facebook resmi God Bless menyampaikan ucapan belasungkawa dari para personel yang tersisa. Di situ, Deddy disebut oleh mereka sebagai personel awal God Bless.

Deddy Dores dikabarkan meninggal dunia Selasa malam sekitar pukul 23.45 WIB di RS Premier Bintaro, Tangerang Selatan.

Kabar tersebut muncul dan menyebar dengan cepat di media sosial dan netizen. Antara lain dari Twitter dengan akun JK Records. "Rest in peace Deddy Dores.. #ripdeddydores #deddydores," tulis @jkrecord.

Seniman kelahiran Surabaya, 28 November 1950 ini dikenal sebagai penyanyi dan penulis lagu slow rock. Kepopuleran Deddy Dores antara lain didapat ketika merilis album Hilangnya Seorang Gadis. Album yang dirilis pada 1971 itu langsung mengangkat namanya.

Pada era tahun 1990-an Deddy Dores mengorbitkan salah satu penyanyi muda paling berbakat yang pernah dimiliki Indonesia, Nike Ardilla. Tak cuma mengorbitkan, Deddy juga menjadi rekan duet Nike dalam beberapa lagu. Album Seberkas Sinar (1990) dan Bintang Kehidupan (1992) membuat pamor Nike mencapai puncak. Namun semenjak kematian Nike, Deddy Dores mulai jarang muncul di layar kaca.
Baca Juga : Kejayaan Musik Indonesia Ada Di Era 80 -90 
Demikianlah ulasan mengenai karir dan perjalanan hidup Deddy Dores yang pernah menjadi pencipta lagu hits di jamannya. Semoga sedikit nostalgia penyanyi Deddy Dores ini membawa kenangan kita ke masa lalu dimana harga-harga masih murah dan bisa santai mendengar musik easy listening sambil minum kopi di teras rumah.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.