Nostalgia Aturan Sepak Bola Masa Kecil Era 80-90an
Pada jaman dahulu kala.. serasa dongeng anak saja ya kawan? Hehe. Jauh dari masa era internet, gadget, android, sosial media meraja lela anak-anak tumbuh secara alami dengan alami dan riang gembira. Penulis masih ingat di era 80-90 anak laki-laki bermain bebas di alam, di lapangan, di lumpur , di sungai, selokan dan lain sebagainya. Sebuah masa kanak-kanak yang bebas dari polusi teknologi tumbuh murni dengan segala keistimewaannya. Satu hal yang saya ingat yaitu nostalgia aturan sepak bola masa kecil era 80-90an yang indah untuk di kenang. Bagi yang pernah mengalaminya inilah masa-masa indah masa kanak-kanak yang mungkin sulit dialami anak-anak di masa kini.
Jaman dulu kita lebih asyik bermain permainan tradisional semacam main kelereng, gatrik, nostalgia gobak sodor alias galah asin, mainan layang-layang dan yang terakhir dan paling memorabel adalah main sepak bola!! Wooo... ga ada pemainan se-asyik main bola buat anak laki-laki di masa itu. Mainnya natural banget, kita Cuma butuh lapangan kecil, bisa itu Cuma jalanan, lapangan kecil, lapangan becek juga hayu! Hehe..
Masih ingat dulu jika kita mau mengajak teman untuk bermain kita harus menghampiri rumahnya, dan memanggilnya dari luar pagar dengan nada panggilan yang khas. Misalnya “ii..iimaa..aan!! dilagukan buat manggil si iman.. haha. Semua kenangan masa kecil memang tidak pernah bosan untuk dibahas. Oke kita lanjut dengan kenangan main sepak bola di jaman masa kanak-kanan di era 80-90an lagi deh. Gue anak jadul emang tapi gue bangga banget besar dan tumbuh di masa itu.
Kenangan Main Bola Masa Kecil Di Era 90
Bermain sepak bola adalah kegiatan rutin anak-anak cowok 90-an di setiap sore hari. Berbeda dari permainan sepak bola pada umumnya, anak-anak ini memiliki peraturan sepak bolanya sendiri. Berapa pun jumlah anak yang hadir di lapangan, tidak menjadi halangan untuk bermain bola. Unik memang, tapi di sinilah keseruannya. Peraturan-peraturan ini hampir diterapkan di semua pertandingan sepak bola anak-anak 80- 90an. Kira-kira apa aja sih peraturan sepak bola masa kecil? Yuk kita nostalgia dengan mengingat peraturan-peraturan sepak bola semasa kecil di bawah ini.
Baca Juga : Mainan Dan Permainan Jaman Dulu
Aturan Unik Main Bola Anak-anak Era 80-90an
Gawang portable dari tumpukan sandal para pemain
Karena gawang tidak berada di segala lapangan atau lahan kosong, maka sandal pun dijadikan batas penggantinya. Gak jarang ada pemain yang iseng menggeser sandal agar gawangnya jadi lebar, dengan begitu lebih mudah untuk dijebol.
Orang berbadan gemuk biasanya jadi kiper
Percaya atau tidak, ini sudah bukan menjadi rahasia umum lagi kalau teman berbadan gemuk dipercaya untuk menjaga gawang. Salah satu alasannya adalah karena badannya bisa menutupi hampir sebagian gawang. Dan orang gemuk juga dianggap kurang handal dalam mencetak gol, karena mudah capek.
Wasit hanya mitos
Tidak ada wasit selama pertandingan, karena pertandingan akan dianggap kurang seru. Menentukan pelanggaran atau tidaknya, adalah keputusan bersama. Jika diabaikan, maka tidak terjadi pelanggaran.
Pelanggaran paling mutlak adalah handball
Hanya ada satu pelanggaran yang paling mutlak, yaitu handball. Selama tidak terlihat, permainan akan terus berlanjut.
Tidak ada istilah offside
Gak ada yang namanya offside dalam bermain sepak bola di masa kecil dulu. Mau bikin tenda di depan gawang lawan juga sah-sah aja.
Sangat sulit memasukan bola dari tembakan bebas, karena jarak penembak dan pagar betis sangat mepet
Hampir mustahil untuk menjebol gawang lawan dari tembakan bebas. Karena jarak antara bola dengan pagar betis, hanya satu jengkal.
Jika kiper tidak bisa menggapai bola di atas kepalanya, maka dianggap goal kick
Karena gawangnya hanya terbuat dari tumpukan sandal dan hanya ada di kiri dan di kanan, maka sangat sulit menentukan gol jika tembakan lawan melebihi tinggi kiper. Hal ini pun sering menjadi perdebatan antara pemain dalam menentukan gol atau tidaknya.
Skor bisa mencapai belasan, bahkan puluhan
Karena waktunya yang tidak terbatas, maka jumlah golnya pun bisa mencapai puluhan layaknya main basket. Terkadang juga gol terakhir sebelum bubar menjadi penentu kemenangan.
Jika selisih gol antara kedua kubu terlalu jauh, maka diadakan rotasi pemain
Rotasi pemain biasanya dilakukan untuk mengimbangi permainan. Dan biasanya anak yang jago main bola yang akan pindah ke tim yang sudah kalah jauh.
Memakai sepatu hanya akan melukai kaki lawan
Memakai sepatu dianggap sesuatu yang curang, karena bisa melukai kaki lawan. Anak-anak zaman dulu lebih senang bermain tanpa sepatu dibanding pakai sepatu, karena lebih ringan ketika lari dan menembak bola.
Ada tiga alasan pertandingan berakhir: bola mengenai kaca tetangga, pemilik bola disuruh pulang, dan adzan magrib. Dan kita semua bubar dan pulang dengan riang gembira.
Jika ketiga hal ini terjadi, maka tidak ada alasan lagi untuk melanjutkan permainan sepak bola. Apalagi sudah mecahin kaca tetangga, dijamin dalam hitungan detik, langsung pada kabur. Itulah 11 Peraturan unik Sepak Bola Masa Kecil yang jujur saja bikin Kangen Anak Cowok yang tumbuh di era 80-90an.
Masa-masa kecil memang merupakan masa-masa yang indah dan penuh kenangan. Kenangan yang tidak mungkin bisa kita lupakan. Demikian juga dengan nostalgia aturan sepak bola masa kecil di era 90an tersebut. Bagaimana kita para anak laki-laki tertawa bersama dalam kebersamaan. Benar-benar asli bermain bola tidak seperti anak sekarang yang jago bermain bola hanya dengan duduk diam di depan playstation atau gadget smartphone. Saya benar-benar merasa beruntung terlahir di masa itu. Sekalinya sekarang ingin bermain bola untuk sekedar refreshing sepulang kerja .. yah harus cari gedung untuk bermain futsal. Sudah lapangannya kecil bayar pula.
Baca Juga : Nostalgia Sepatu Roda Dan sejarahnya
Semoga tulisan singkat ini bisa sedikit menghibur kita kawan. Mari kita berikan hal yang sma pada anak-anak di generasi sekarang. Kalau kita punya sedikit lahan kosong kita berikan kesempatan anak-anak untuk bermain bola seperti halnya kita dahulu. Tapi kalau kena kaca jendela??.. kita kejar mereka sambil bawa sapu, Ciatt!!!.. hahaha.
Jaman dulu kita lebih asyik bermain permainan tradisional semacam main kelereng, gatrik, nostalgia gobak sodor alias galah asin, mainan layang-layang dan yang terakhir dan paling memorabel adalah main sepak bola!! Wooo... ga ada pemainan se-asyik main bola buat anak laki-laki di masa itu. Mainnya natural banget, kita Cuma butuh lapangan kecil, bisa itu Cuma jalanan, lapangan kecil, lapangan becek juga hayu! Hehe..
Masih ingat dulu jika kita mau mengajak teman untuk bermain kita harus menghampiri rumahnya, dan memanggilnya dari luar pagar dengan nada panggilan yang khas. Misalnya “ii..iimaa..aan!! dilagukan buat manggil si iman.. haha. Semua kenangan masa kecil memang tidak pernah bosan untuk dibahas. Oke kita lanjut dengan kenangan main sepak bola di jaman masa kanak-kanan di era 80-90an lagi deh. Gue anak jadul emang tapi gue bangga banget besar dan tumbuh di masa itu.
Kenangan Main Bola Masa Kecil Di Era 90
Bermain sepak bola adalah kegiatan rutin anak-anak cowok 90-an di setiap sore hari. Berbeda dari permainan sepak bola pada umumnya, anak-anak ini memiliki peraturan sepak bolanya sendiri. Berapa pun jumlah anak yang hadir di lapangan, tidak menjadi halangan untuk bermain bola. Unik memang, tapi di sinilah keseruannya. Peraturan-peraturan ini hampir diterapkan di semua pertandingan sepak bola anak-anak 80- 90an. Kira-kira apa aja sih peraturan sepak bola masa kecil? Yuk kita nostalgia dengan mengingat peraturan-peraturan sepak bola semasa kecil di bawah ini.
Baca Juga : Mainan Dan Permainan Jaman Dulu
Aturan Unik Main Bola Anak-anak Era 80-90an
Gawang portable dari tumpukan sandal para pemain
Karena gawang tidak berada di segala lapangan atau lahan kosong, maka sandal pun dijadikan batas penggantinya. Gak jarang ada pemain yang iseng menggeser sandal agar gawangnya jadi lebar, dengan begitu lebih mudah untuk dijebol.
Orang berbadan gemuk biasanya jadi kiper
Percaya atau tidak, ini sudah bukan menjadi rahasia umum lagi kalau teman berbadan gemuk dipercaya untuk menjaga gawang. Salah satu alasannya adalah karena badannya bisa menutupi hampir sebagian gawang. Dan orang gemuk juga dianggap kurang handal dalam mencetak gol, karena mudah capek.
Wasit hanya mitos
Tidak ada wasit selama pertandingan, karena pertandingan akan dianggap kurang seru. Menentukan pelanggaran atau tidaknya, adalah keputusan bersama. Jika diabaikan, maka tidak terjadi pelanggaran.
Pelanggaran paling mutlak adalah handball
Hanya ada satu pelanggaran yang paling mutlak, yaitu handball. Selama tidak terlihat, permainan akan terus berlanjut.
Tidak ada istilah offside
Gak ada yang namanya offside dalam bermain sepak bola di masa kecil dulu. Mau bikin tenda di depan gawang lawan juga sah-sah aja.
Sangat sulit memasukan bola dari tembakan bebas, karena jarak penembak dan pagar betis sangat mepet
Hampir mustahil untuk menjebol gawang lawan dari tembakan bebas. Karena jarak antara bola dengan pagar betis, hanya satu jengkal.
Jika kiper tidak bisa menggapai bola di atas kepalanya, maka dianggap goal kick
Karena gawangnya hanya terbuat dari tumpukan sandal dan hanya ada di kiri dan di kanan, maka sangat sulit menentukan gol jika tembakan lawan melebihi tinggi kiper. Hal ini pun sering menjadi perdebatan antara pemain dalam menentukan gol atau tidaknya.
Skor bisa mencapai belasan, bahkan puluhan
Karena waktunya yang tidak terbatas, maka jumlah golnya pun bisa mencapai puluhan layaknya main basket. Terkadang juga gol terakhir sebelum bubar menjadi penentu kemenangan.
Jika selisih gol antara kedua kubu terlalu jauh, maka diadakan rotasi pemain
Rotasi pemain biasanya dilakukan untuk mengimbangi permainan. Dan biasanya anak yang jago main bola yang akan pindah ke tim yang sudah kalah jauh.
Memakai sepatu hanya akan melukai kaki lawan
Memakai sepatu dianggap sesuatu yang curang, karena bisa melukai kaki lawan. Anak-anak zaman dulu lebih senang bermain tanpa sepatu dibanding pakai sepatu, karena lebih ringan ketika lari dan menembak bola.
Ada tiga alasan pertandingan berakhir: bola mengenai kaca tetangga, pemilik bola disuruh pulang, dan adzan magrib. Dan kita semua bubar dan pulang dengan riang gembira.
Jika ketiga hal ini terjadi, maka tidak ada alasan lagi untuk melanjutkan permainan sepak bola. Apalagi sudah mecahin kaca tetangga, dijamin dalam hitungan detik, langsung pada kabur. Itulah 11 Peraturan unik Sepak Bola Masa Kecil yang jujur saja bikin Kangen Anak Cowok yang tumbuh di era 80-90an.
Masa-masa kecil memang merupakan masa-masa yang indah dan penuh kenangan. Kenangan yang tidak mungkin bisa kita lupakan. Demikian juga dengan nostalgia aturan sepak bola masa kecil di era 90an tersebut. Bagaimana kita para anak laki-laki tertawa bersama dalam kebersamaan. Benar-benar asli bermain bola tidak seperti anak sekarang yang jago bermain bola hanya dengan duduk diam di depan playstation atau gadget smartphone. Saya benar-benar merasa beruntung terlahir di masa itu. Sekalinya sekarang ingin bermain bola untuk sekedar refreshing sepulang kerja .. yah harus cari gedung untuk bermain futsal. Sudah lapangannya kecil bayar pula.
Baca Juga : Nostalgia Sepatu Roda Dan sejarahnya
Semoga tulisan singkat ini bisa sedikit menghibur kita kawan. Mari kita berikan hal yang sma pada anak-anak di generasi sekarang. Kalau kita punya sedikit lahan kosong kita berikan kesempatan anak-anak untuk bermain bola seperti halnya kita dahulu. Tapi kalau kena kaca jendela??.. kita kejar mereka sambil bawa sapu, Ciatt!!!.. hahaha.